Dark/Light Mode

Kemenperin Lepas Ekspor 1.200 Ton Baja ke Pakistan

Senin, 14 September 2020 18:40 WIB
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier saat memberikan keterangan ekspor baja, Senin (14/9). (Foto: Kemeperin)
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier saat memberikan keterangan ekspor baja, Senin (14/9). (Foto: Kemeperin)

 Sebelumnya 
“Demand terbesar produk baja adalah dari konstruksi yang menyerap sekitar 51 persen dari produksi dalam negeri, sehingga pabrik-pabrik baja dalam negeri bisa dibangkitkan utilitasnya,” ungkap Taufiek.

Taufiek menambahkan, pada triwulan II tahun ini, industri logam dasar tumbuh 2,76 persen dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi tanah air.

Sejak pandemi berlangsung, pada Maret hingga April, PT Tata Metal Lestari terus melakukan ekspor secara reguler ke beberapa negara tujuan.

Baca juga : Kemenperin: IOMKI Kerek Utilitas Industri Di Tengah Pandemi

Pada kesempatan kali ini, PT Tata Metal melakukan ekspor ke destinasi baru, yakni Pakistan dan Thailand dengan perkiraan volume sebesar 1.200 ton.

Meski tetap berproduksi saat pandemi Covid-19, PT.Tata Metal Lestari dan PT Tatalogam Lestari selalu mengutamakan protokol kesehatan dengan ketat, sesuai anjuran pemerintah, serta keamanan pekerja-pekerja di pabrik untuk bisa menekan penyebaran Covid-19.

Taufiek menyebutkan, perusahaan tetap harus mempertahankan kondisi zero case dengan pelaksanaan kegiatan industri yang memprioritaskan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lepas Ekspor 30 Ton Ubi Jalar Ke Hong Kong

CEO PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi menjelaskan, PT Tata Metal Lestari dan PT Tatalogam Lestari merupakan perusahaan penyedia Baja Lapis Zinc Aluminium dengan merek Nexalume dan Baja Ringan TASO.

"Di bulan ini kita melepas ekspor ke Pakistan dan Thailand. Memang secara volume lebih rendah dari bulan Agustus lalu. Bulan lalu kita ekspor 3.000 ton. Tapi bulan ini hanya 1.200 ton. Kami memang mengurangi sedikit karena untuk pemenuhan di industri di dalam negeri dulu karena secara demand meningkat,” ujar Stephanus.

"Kami mengapresisi pihak Kementerian Perindustrian yang memberikan izin mobilisasi IOMKI sehingga masih tetap bisa berproduksi. Dan terima kasih pada Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga Polres Bekasi," pungkas Stephanus. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.