Dark/Light Mode

Erick Optimis Awal 2021 Vaksin Covid-19 Tersedia

Semoga Iklim Investasi Cepat Membaik, Perekonomian Pulih

Minggu, 20 September 2020 05:34 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menggandeng sejumlah perusahaan farmasi besar asing untuk memproduksi vaksin Virus Corona (Covid-19). Diharapkan, vaksin ini bisa tersalurkan ke masyarakat tahun depan.

“Usaha menggandeng sejumlah perusahaan farmasi dunia ini untuk memproteksi persoalan kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, kesehatan dapat tertangani dan stimulus ekonomi dalam negeri bisa berjalan ke tahap pemulihan,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). 

Erick berharap, hasil kerja sama pemerintah dengan sejumlah produsen vaksin asal luar negeri dapat dinikmati hasilnya di awal tahun 2021. 

Baca juga : Putin: Rusia Punya Vaksin Covid-19, Putri Saya Sudah Divaksin dan Sehat

Sambil menunggu vaksin, pihaknya tetap melakukan sejumlah stimulus ekonomi dengan memberikan sejumlah bantuan produktif. Langkah ini juga akan diteruskan hingga kuartal I-2021. 

“Kalau vaksinnya bisa dimulai awal tahun depan ya tentu iklim investasi akan membaik dalam mendorong pemulihan ekonomi,” kata Erick. 

Dia juga sedang melakukan pendekatan kerja sama dengan dunia internasional untuk produksi vaksin secara massal. 

Baca juga : Awal 2021, Vaksin Covid Mulai Diproduksi di Tanah Air

Seperti kerja sama dengan AstraZeneca, CanSino dan Pfizer. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah menargetkan 70 persen penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

“Target kita tidak 100 persen, sehingga tak harus 270 juta penduduk itu divaksin semua. Kita ingin membangun herd immunity. Kalau mayoritas sudah tervaksinasi mereka yang belum tervaksin otomatis terlindungi,” ujar Muhadjir. 

Agar vaksin Covid - 1 9 diterima masyakarat, kata Muhadjir, Presiden Jokowi sudah menyampaikan strategi yang harus dilakukan. 

Baca juga : Kalau Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Deddy Sitorus: Ekonomi Kita Akan Sulit Pulih

Strategi tersebut yakni mengembangkan pendekatan yang bersifat lokal dan berbasis komunitas. Pasalnya, saat ini ada masyarakat yang sudah mengajukan diri divaksin walau vaksin belum ada, ada juga yang masih melihat-lihat. 

“Ada pula yang keras kepala dengan keyakinan tertentu sehingga tak mau divaksin. Jadi butuh pendekatan yang tepat,” tegas Muhadjir. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.