Dark/Light Mode

Stimulus Pemerintah On The Track

Kredit Bank Masih Bisa Melesat Capai 4 Persen

Minggu, 8 November 2020 06:43 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (Istimewa)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan kredit perbankan tahun ini diprediksi hanya setengah dari capaian tahun lalu. Penyebabnya, kegiatan ekonomi belum pulih. Sehingga, debitor berhati-hati dalam mengajukan kredit.

Pada September 2020, pertumbuhan kredit hanya mencapai 0,12 persen dibandingkan Agustus 2020 (month to month/mtm).

Dari angka tersebut, kredit mayoritas masih ditopang oleh kredit dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sementara bagi bank swasta sedang mengalami kontraksi.

Baca juga : Sudah Ok, Tapi Bale Belum Bisa Main 90 Menit

Sehingga, mengalami pelambatan kredit secara bulanan (mtm), atau turun menjadi -0,27 persen di September 2020 dibandingkan Agustus 2020.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menilai, pelemahan permintaan kredit ini disebabkan belum maksimalnya produksi sektor rill. Alhasil, permintaan terhadap Kredit Modal Kerja (KMK) belum besar.

Untuk memacu pertumbuhan kredit, menurut Josua, aktivitas ekonomi harus bisa berjalan normal terlebih dahulu. Dengan begitu, debitor tergerak untuk mengajukan kredit demi ekspansi usaha.

Baca juga : Keren Nih, Jadi Bankir Di BNI Bisa Magang Di Luar Negeri

“Melihat situasi likuiditas yang masih sehat di sektor perbankan, maka ada harapan di akhir tahun kredit bisa tumbuh di kisaran 3-4 persen,” terangnya kepada Rakyat Merdeka.

Dia berharap, kebijakan perpanjangan restrukturisasi kredit diberikan secara selektif atau berdasarkan penilaian bank. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari moral hazard dan debitor tetap mau membayar.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan kredit yang minim tetap patut disyukuri. Karena ia yakin, masih ada peluang kredit untuk terus naik.

Baca juga : Pake Aplikasi Kecilin Bisa Hemat Kuota 20 Persen

Apalagi, kini aktivitas dunia usaha dan konsumsi domestik mulai menggeliat. “Memang masih ada pelemahan KMK. Tapi ini lebih baik dari kondisi April-Juni 2020, yang terperosok lebih dalam,” terang Wimboh belum lama ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.