Dark/Light Mode

Demi Produksi Minyak 1 Juta Barel Perhari, Pemerintah Sepakat Kasih Stimulus

Senin, 23 November 2020 17:50 WIB
Focus Group Discussion (FGD) Forum Ekonomi dan Keuangan 2020, di Jakarta, (21/11/2020). Dalam FGD, pemerintah mengangkat tema Strategic Collaborative Sinergy and Effective Fiscal Terms, FGD itu dihadiri sekitar 500 peserta.
Focus Group Discussion (FGD) Forum Ekonomi dan Keuangan 2020, di Jakarta, (21/11/2020). Dalam FGD, pemerintah mengangkat tema Strategic Collaborative Sinergy and Effective Fiscal Terms, FGD itu dihadiri sekitar 500 peserta.

 Sebelumnya 
Direktur Riset untuk Asia Pacific, Wood MacKenzie, Andrew Harwood menjelaskan, turunnya harga minyak di tahun 2020, menyebabkan investasi hulu migas dunia turun hingga US$ 125 Miliar. Pada saat yang sama, terjadi perubahan paradigm.

Beberapa perusahaan hulu migas mulai tertarik mengembangkan industri energi alternatif. Menghadapi situasi tersebut, kata Andrew, Indonesia harus bisa menciptakan iklim investasi yang menarik agar kebutuhan migas di masa depan dapat dipenuhi.

Iklim investasi yang dimaksud antara lain menciptakan iklim investasi yang lebih atraktif dibandingkan negara lain. “Pemerintah dan regulator harus aktif untuk menciptakan keseimbangan antara risiko yang dihadapi investor dalam melakukan kegiatan hulu migas dengan benefit yang akan mereka terima,” katanya.

Baca juga : Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Terus Genjot Pemberian Stimulus

Dalam paparannya, Deputi Perencanaan, Jaffee Arizon Suardin menyampaikan bahwa saat ini industri hulu migas sedang bertransformasi dengan berpikir secara business not usual, melalui massive, aggressive dan efficient.

KK Migas telah menjalankan 4 langkah strategis berupa Improving Existing Asset Value /Maintain production baseline, percepatan transfomasi cadangan migas menjadi produksi migas, peningkatan pelaksanaan kegiatan EOR dan ekplorasi area-area migas baru.

Tentunya hal ini bisa berjalan dengan baik dengan adanya kehadiran Pemerintah, kolaborasi semua pihak, perubahan mindset dan dukungan teknologi.

Baca juga : Rerie Sentil Kinerja Pemerintah Kendalikan Pandemi

Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA), Ronald Gunawan, memaparkan investasi di sektor hulu migas bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya, pada 2019 proyek hulu migas mampu menghasilkan investasi mencapai US$11,9 miliar, hampir sama dengan investasi sektor infrastruktur US$12,1 miliar.

Angka ini jauh lebih tinggi dari investasi sektor pariwisata US$1,4 miliar. FGD Forum Ekonomi dan Keuangan 2020 ini merupakan bagian dari rangkaian pre-event yang diselenggarakan SKK Migas sebelum pelaksanaan kegiatan 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG 2020).

Konvensi bertaraf internasional ini digelar untuk membangun sinergi dan kesepahaman bersama antara SKK Migas dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan ambisi pencapaian target produksi migas sebesar 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di 2030.

Baca juga : Mendagri Tito Apresiasi Gerakan 5 Juta Masker Di Kepri, Terbesar Saat Ini

Kegiatan 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas akan dilaksanakan secara daring, gratis, terbuka untuk umum. Registrasi kegiatan dapat dilakukan melalui www.iogconvention2020.com. [TIM]

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.