Dark/Light Mode

Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Terus Genjot Pemberian Stimulus

Senin, 23 November 2020 14:18 WIB
Rapat Kabinet Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi. (Foto: Setkab.go.id)
Rapat Kabinet Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi. (Foto: Setkab.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai upaya pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan stimulus untuk mendorong para pelaku usaha untuk dapat bergerak kembali.

“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan mendorong usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah, dan (usaha) besar harus didorong untuk mulai bergerak,” ujar Presiden Jokowi dalam Rapat Kabinet Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi, seperti dikutip setkab.go.id.

Baca juga : Nih, Alasan Pemerintah Bolehkan Daerah Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Presiden menilai, realisasi anggaran untuk berbagai program pemberian stimulus tersebut telah berjalan dengan baik. Dia mencontohkan, realisasi untuk subsidi upah/gaji bagi pekerja yang terdampak pandemi sudah mencapai 82 persen. Sementara, realisasi untuk pemberian bantuan modal kerja kepada usaha mikro melalui Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sudah mencapai 79 persen. “Saya kira ini terus didorong, agar bisa membantu meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Tegakkan Disiplin
Dalam pengantarnya, Presiden juga menginstruksikan jajaran terkait untuk memberi perhatian khusus terhadap penyelenggaraan Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember mendatang. Ia meminta agar kedisiplinan terhadap protokol kesehatan terus ditegakkan dalam proses Pilkada tersebut.

Baca juga : Pemerintah Gelar Serap Aspirasi Sektor Perpajakan

“Ini tinggal kurang lebih dua minggu lagi. Agar ini juga tidak mengganggu pekerjaan besar kita, yaitu menyelesaikan Covid-19 dan ekonomi. Tegakkan aturan, kemudian terus disiplin protokol (kesehatan) harus dilakukan secara ketat, terutama nanti pada saat hari pencoblosan dan tentu saja di saat-saat kampanye-kampanye terakhir ini,” tegasnya.

Terkait persiapan pelaksanaan vaksinasi massal kepada masyarakat, Kepala Negara meminta persiapan dan simulasi terus dilakukan. Agar pelaksanaan vaksinasi nantinya berjalan dengan lancar.

Baca juga : Mentan: Pemerintah Desa Berperan Penting Dalam Pembangunan Pertanian

“Kemarin saya lihat simulasi vaksinasi. Saya lihat di lapangan sudah baik dan saya minta simulasi ini terus dilakukan. Saya akan ngecek mungkin satu atau dua kali lagi, sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik,” ujarnya.

Presiden juga meminta dilakukan evaluasi terhadap mekanisme dan proses distribusi vaksin. “Yang paling penting menurut saya, terus dilihat, dievaluasi mekanisme dan proses distribusi dari vaksin, yang menurut saya paling penting, agar perjalanan vaksin ke daerah ini bisa berjalan aman dan lancar,” pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.