Dark/Light Mode

Senayan Dukung Holding BUMN Pembiayaan UMKM

Rabu, 25 November 2020 08:11 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyambut baik rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Langkah itu dianggap bisa mempercepat pelaku usaha kecil naik kelas.

Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin menilai, pembentukan holding BUMN tersebut bisa meningkatkan jangkauan layanan finansial formal kepada pelaku UMKM. Sehingga, pelaku UMKM bisa cepat naik kelas.

“Melalui holding, pemberdayaan dan penetrasi layanan keuangan formal terhadap UMKM bisa berjalan beriringan,” kata Mukhtarudin di Jakarta, kemarin.

Secara teknis, Politisi Partai Golkar ini mengatakan, holding pemberdayaan UMKM bisa melibatkan sejumlah BUMN yang selama ini banyak bergerak di sektor yang sama seperti PT Bank Rakyat Indonesia/BRI (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero).

Namun ia menyarankan, agar holding sebaiknya berkolaborasi juga dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk membentuk data tunggal UMKM.

Baca juga : Pemerintah Ikuti Tren Layanan Global

Hal senada disampaikan Anggota Komisi VI DPR lainnya dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar. Menurutnya, pemberdayaan UMKM di Indonesia sudah waktunya dipimpin dari kementerian atau lembaga tertentu. Nanti, konduktor bisa berperan sebagai penyelaras sasaran kerja. Dan, program-programnya menyasar UMKM.

“Kalau satu pintu enak. Pemerintah tinggal mengkaji lintas kementerian. Dan diserahkan ke kementerian/lembaga yang membawahi UMKM itu,” ujarnya.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amin Ak juga memberikan dukungan. Dia menilai, sinergi antar lembaga dalam pemberdayaan UMKM bisa membawa banyak dampak positif.

“Salah satunya, produk- produk UMKM bisa lebih cepat diserap pasar. Juga perlu optimalisasi dukungan anggaran yang memadai,” pintanya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga September lalu, masih ada 91,3 juta masyarakat yang belum tersentuh layanan finansial formal dari perbankan. Padahal, akses layanan finansial formal menjadi kunci agar UMKM bisa berkembang dan cepat naik kelas.

Baca juga : Menpora Dukung Kepri Kembangkan Sport Tourism

Melihat data itu, Menteri BUMN Erick Thohir memunculkan ide membentuk sinergi pemberdayaan UMKM. Menurut Erick, jajarannya tengah berupaya membangun kolaborasi agar pendataan dan pemberdayaan UMKM bisa berjalan melalui satu pintu ke depannya.

“Untuk usaha mikro, kami coba sinergikan BUMN BRI, Pegadaian, Permodalan Nasional Madani agar mempunyai program satu data,” ujar Erick.

Tahun lalu, Presiden Jokowi juga sempat mengutarakan keinginannya agar pemberdayaan UMKM dilakukan melalui pembentukan holding. Menurut Jokowi, holding dibutuhkan untuk mempermudah akses UMKM mendapat pembiayaan dan pemasaran produk.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun menyambut baik rencana pembentukan holding BUMN pembiayaan mikro. Dia berharap, akses pembiayaan ke usaha paling mikro di Indonesia bisa tersalur dengan baik.

“Semoga ini kalau sudah terbangun holding-nya, layanan pembiayaan formal lebih mudah, murah dan tepat sasaran ke UMKM,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Menteri Erick Bidik Pembiayaan UMKM

Dosen Perbanas sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan holding. Pasalnya, meski ketiga perseroan memiliki bisnis pembiayaan yang hampir sama, yaitu ke sektor UMKM, namun ketiganya tetap memiliki perbedaan karakter.

Dia menjelaskan, pasar PNM adalah nasabah yang feasible tapi tidak bankable alias tidak memenuhi persyaratan bank. Pendekatannya beda dengan pasar BRI, yang utamanya adalah feasible (layak) sekaligus bankable. “Yang terpenting, bagaimana menyesuaikan perbedaan ini secara benar dan proporsional,” tutupnya. [DW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :