Dark/Light Mode

Aturan Wajib Swab PCR Sebelum Terbang

Waduh, Calon Penumpang Banyak Yang Balik Kanan

Sabtu, 19 Desember 2020 06:07 WIB
Aturan Wajib Swab PCR Sebelum Terbang Waduh, Calon Penumpang Banyak Yang Balik Kanan

RM.id  Rakyat Merdeka - Aturan yang mengharuskan pelancong melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid test antigen sebelum bertolak ke Bali, membuat banyak calon penumpang balik kanan, alias membatalkan tiket penerbangan.

Hal itu dikatakan Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Mitra Piranti. Menurutnya, perseroan tengah memonitor preferensi penumpang dalam merespons ketentuan yang berlaku.

“Sejauh ini lebih banyak penumpang yang memilih mengubah jadwal (reschedule), dibandingkan membatalkan tiket pesawat (refund),” jelas Mitra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Transfer Setan Merah, Setan Merah Ingin Balikin Evans

Saat ini, perseroan terus mensosialisasikan kepada calon penumpang, bahwa ketentuan terkait rapid test antigen tersebut bertujuan memberi keamanan dan keselamatan. Terutama selama melakukan perjalanan.

Pihaknya akan terus memantau perkembangan terkait tren pergerakan penumpang libur akhir tahun. Di mana puncaknya diperkirakan akan terjadi minggu depan.

Senada, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kewajiban swab PCR untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam bepergian di tengah pandemi. Sekaligus, meminimalisir lonjakan penyebaran virus Covid-19 usai liburan.

Baca juga : Maskapai Garuda Siapkan Layanan Swab Test Bagi Calon Penumpang, Ini Lokasinya...

“PCR itu bukan penghambat perjalanan. Tapi memastikan yang melakukan perjalanan dalam kondisi sehat,” terangnya.

Meski ada aturan tersebut, dia masih optimistis penumpang Garuda akan meningkat pada libur akhir tahun. Mengingat, tren pertumbuhan penumpang mulai terlihat sejak kuartal III-2020. Tepatnya pada Oktober, tercatat 739 ribu penumpang. Jumlah itu tertinggi selama pandemi.

“Kami optimistis jumlah penumpang masih akan naik trennya. Tentunya dengan tetap memastikan protokol kesehatan dilaksanakan,” ujar Irfan.

Baca juga : Masih Banyak Yang Tak Percaya Corona

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, terjadi transaksi pengembalian (refund) tiket besar-besaran dari wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. Nilainya tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp 317 miliar. Jumlah tersebut berasal dari 133 ribu tiket pesawat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.