Dark/Light Mode

Pagi Ini, Rupiah Dan Dolar AS Sama-sama Loyo

Selasa, 5 Januari 2021 09:52 WIB
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,07 persen berada di level Rp 13.905 dibanding perdagangan kemarin sore di level Rp 13.895 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melonjak terhadap dolar AS. Dolar Singapura naik 0,10 persen, dolar Taiwan naik 0,26 persen, rupee India naik 0,13 persen, yuan China menguat 0,04 persen, dan bath Thailand 0,03 persen. 

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya terkoreksi tipis 0,03 persen ke level 89,839. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,14 persen ke level Rp 17.057, terhadap dolar Australia menurun 0,06 persen ke level Rp 10.696 dan terhadap yuan China stagnan di level Rp 2.161.

Baca juga : Hari Ini, IJMI Dideklarasi

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi sebesar 1,68 persen sepanjang tahun lalu.

Sementara itu, secara bulanan tingkat harga inflasi 0,45 persen pada Desember 2020. Inflasi ini lebih besar dari 0,28 persen pada November 2020 dan 0,34 persen pada Desember 2019.

"Ini menandakan hal yang positif karena konsumsi masyarakat sudah kembali menggeliat," katanya dalam riset, Selasa (5/1).

Baca juga : Canti Tachril, Nikah Tanpa Alasan

Selain itu, kabar distribusi vaksin Covid-19 yang telah menjangkau 34 provinsi juga ikut menopang pergerakan rupiah. Meski masih di fokuskan ke Instansi-instansi tertentu, hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi sudah cukup membawa pelaku pasar kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.

Sementara itu, keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memperpanjang PSBB Transisi hingga 17 Januari 2021 dinilai tertahan oleh respons pemerintah pusat yang cepat tanggap dalam distribusi vaksin Covid-19.

"Yang terlihat masyarakat juga tidak panik dan sudah terbiasa dengan kondisi saat ini," imbuhnya.

Baca juga : Macron Positif, Pemimpin Eropa Ramai-ramai Tes Covid

Sementara dari luar negeri, ekspektasi suku bunga AS yang akan tetap rendah dan harapan pemulihan ekonomi global turut membantu kenaikan rupiah. Hal tersebut kemungkinan akan terus melemahkan nilai dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Pelaku pasar juga tengah menanti hasil risalah pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu. Investor akan mencari detail lebih lanjut tentang diskusi tentang membuat panduan kebijakan ke depan mereka lebih eksplisit dan peluang peningkatan lebih lanjut dalam pembelian aset di 2021.

"Untuk perdagangan hari ini diprediksi rupiah akan dibuka menguat menuju level Rp 13.850 per dolar AS," ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.