Dark/Light Mode

Wow, Kini Banyak Aplikasi Belajar Aksara Nusantara Loh

Senin, 18 Januari 2021 13:24 WIB
Penyelenggaraan lomba membaca aksara Jawa tingkat SMP/SMA di Balai Desa Lerep, Semarang, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diselenggarakan  Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. (Foto : Istimewa).
Penyelenggaraan lomba membaca aksara Jawa tingkat SMP/SMA di Balai Desa Lerep, Semarang, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diselenggarakan  Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Realita aksara ini di Indonesia lanjutnya, memang menarik. Bahkan, dari 12 aksara di mana penuturnya banyak, untuk di Papua saja dari 718 bahasa di Indonesia hampir 60 persennya ada di Papua atau sekitar 428. "Dan semuanya tak mempunyai aksara lokal di daerahnya. Kami juga membantu bahasa Papua dengan aksara latin untuk kepentingan pengajaran," ujarnya.

Terkait hal ini, beberapa waktu lalu Wakil Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontara Nusantara, Andi Alifian Mallarangeng berujar, dalam era digital, kalau suatu aksara tidak hadir dalam bentuk digital, maka urutan abjad tersebut dianggap tidak ada.

Baca juga : `5 Siap` Jadi Syarat Belajar Tatap Muka

Kalau pun ada, ia dianggap aksara yang tidak lagi hidup, tidak ada lagi pendukung aktifnya, atau dengan kata lain aksara mati. "Persis seperti aksara Mesir Kuno, hierogliph," kata Andi dalam keterangan persnya.

Ia menegaskan, aksara Nusantara sebenarnya tidak ketinggalan dalam memasuki era digital. Saat Andi menciptakan Bugis A True Type Font pada 25 tahun lalu di Northern Illinois University, dalam proses pergantian DOS ke Windows sebagai sistem operasi komputer, saat itu aksara Nusantara hanya terlambat beberapa bulan dari aksara Thailand tetapi lebih duluan dari pada aksara Burma. Bahkan, aksara lontara dan belakangan aksara Jawa pun telah terdaftar di Unicode.

Baca juga : Galaxy A01 Bantu Siswa Belajar Jarak Jauh

Sayangnya, kata Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini, kehadiran aksara Nusantara dalam dunia digital tampaknya hanya sampai di situ. Berbagai aksara Nusantara lainnya pun telah dibuat fontnya sehingga bisa digunakan untuk menulis di komputer.

Kebanyakan digunakan untuk menulis kutipan-kutipan bahasa daerah dalam tulisan-tulisan ilmiah atau tesis yang berbahasa Indonesia. "Di koran atau media lainnya, artikel berbahasa daerah tetap saja menggunakan aksara Latin," ujarnya.

Baca juga : Wamendes Budi Arie Resmikan Aplikasi Smart Desa di Subang

Untuk aksara Lontara dan aksara Jawa yang sudah terdaftar di Unicode, sedikit lebih baik nasibnya, karena sudah embedded di dalam smartphone yang kita miliki. Untuk itu, sebenarnya kita sudah bisa menyetel settingan smartphone untuk opsi aksara Lontara dan Jawa guna menulis pesan di berbagai platform, seperti WhatsApp, Line, Messenger, Telegram dan sebagainya.

"Tapi semua masih sporadis sifatnya. Belum ada platform digital tersendiri yang menggunakan aksara nusantara sebagai basisnya," tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.