Dark/Light Mode

Telkom Usung Digitalisasi Pertanian Untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Kamis, 28 Januari 2021 10:10 WIB
Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, Edi Witjara (kiri) bersama owner Super Roti Semarang, Ismiyati saat kunjungan di toko beberapa waktu lalu.
Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, Edi Witjara (kiri) bersama owner Super Roti Semarang, Ismiyati saat kunjungan di toko beberapa waktu lalu.

RM.id  Rakyat Merdeka - Telkom Group yang dipimpin Ririek Adriansyah siap mendukung pelaku bisnis Super Roti dan Usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaannya untuk tumbuh bersama dalam menghadapi pandemi Corona.  

"Dukungan bukan hanya dalam bentuk permodalan program kemitraan, tapi peningkatan kompetensi dan kapabilitas bisnisnya melalui digitalisasi. Intinya, kita harus tumbuh bersama," kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Indonesia, Edi Witjara saat mengunjungi toko Super Roti milik Ismiyati di Fatmawati, Semarang. 

Dalam kunjungannya, Edi bersama jajaran menikmati snack bagelen bekatul, salah satu makanan favorit masyarakat pencinta healthy food di Semarang. 

"Rotinya benar-benar enak. Kalau tidak diinfokan dari bekatul, mungkin kita akan berpikiran bahwa ini adalah roti berbahan baku tepung terigu atau gandum," kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1). 

Menurut Edi, digitalisasi adalah sebuah keadaan yang harus diterapkan untuk pengembangan bisnis bagi pelaku UMKM di masa pandemi. 

Baca juga : DANA Kantongi Sertifikat Keamanan Pengelolaan Data

"Tanpa digitalisasi bisnis tetap bisa jalan, namun dengan digitalisasi maka proses bisnis akan menjadi cepat dan semakin mudah. UMKM juga harus mulai berbenah untuk memanfaatkan Digi-Enterprise Resources Program (ERP), platform yang menyesuaikan dengan kebutuhan skala bisnisnya. Telkom siap bersama pelaku bisnis untuk tumbuh bersama dalam menghadapi pandemi,” ujarnya.  

Di sana, Edi berkesempatan berbincang dengan owner startup Bakoel Sehat Semarang. Startup ini menyediakan layanan kemudahan belanja sayuran organik dan lauk-pauk lainnya secara mobile. Bakoel Sehat kini telah merangkul 35 petani di daerah Semarang dan menargetkan, 60 petani di tahun 2021. 

EVP Divisi Business Service Telkom, Syaifudin menambahkan, dua entitas bisnis yang hadir masih merupakan satu ekosistem pertanian. 

Bakoel Sehat dari sisi produk pertanian tanpa olahan, sementara Super Roti berangkat dari produk olahan pertanian. "Muaranya adalah menuju ketahanan pangan Indonesia,"  paparnya.

Mancanegara

Baca juga : Top, UI Kembangkan Alat Bantu Pernapasan Untuk Pasien Covid

Sementara Ismiyati, owner Super Roti tak menyangka bagelen bekatul, kini menjadi makanan favorit bagi masyarakat pencinta healthy food

Bekatul yang berasal dari hasil proses penggilingan padi yang biasanya untuk makanan ternak, dapat diolah dan menjadi salah satu bahan baku roti. Super Roti di Semarang ini pun laris manis di tengah pandemi Corona. 

"Alhamdulillah, selama pandemi produk kami tetap laris. Semakin banyak masyarakat yang peduli makanan sehat. Terutama bagi penderita diabetes, roti berbahan baku bekatul ini menjadi makanan ringan yang menyehatkan. Rasanya gurih dan tetap enak disantap," ujar Ismiyati saat menyambut kedatangan Direksi Telkom di Semarang (21/1). 

Ismiyati menjelaskan, perjalanan bisnis Super Roti sudah dilakoni sejak 2015 sampai sekarang. "Bagelen bekatul atau Lentul ini telah memiliki penggemar di Belgia hingga Jordania. Ada perusahaan semacam off taker mengambil produk di tokonya, lalu mereka kirim ke mancanegara," ungkap Ismiyati, yang kerap disapa Mbak Tul ini. 

Terkait digitalisasi, Mbak Tul mengaku, Super Roti telah on boarding di beberapa marketplace, termasuk Pasar Digital (PaDi UMKM). 

Baca juga : Tinjau Pengungsi Banjir Bandang Bogor, Muhadjir Kasih Bantuan Masker Dan Pangan

"Pesanan masuk dari marketplace sangat lumayan. Selama pandemi tetap ramai orderan, sehingga kami tetap mampu bertahan tanpa harus mengurangi karyawan. Harapannya, digitalisasi bukan hanya toko online,  tetapi kami ingin layanan yang lebih. Mengingat jumlah UKM binaan Super Roti juga banyak," pungkasnya.

Ismiyati mengungkapkan, ada 60 ibu-ibu pelaku UMKM se-Kota Semarang yang menjadi binaannya. Secara rutin mereka bertemu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan bisnis. Beberapa di antaranya merupakan pemasok bagi Super Roti. 

Selama ini, komunikasi antar UMKM binaan dan pemasok lainnya masih menggunakan model kontak HP biasa. Belum menggunakan aplikasi sebagai bagian ekosistem bisnis. “Ini menjadi salah satu harapannya dan UMKM binaannya ke depan,” tandasnya [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.