Dark/Light Mode

Sebagian Dana Sudah Masuk

BUMN Karya Ngantre Kucuran Investasi INA

Rabu, 17 Maret 2021 05:13 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Proyek BUMN

Beberapa BUMN Karya su­dah mengantre menawarkan diversifikasi pembiayaan kepada INA. Salah satunya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang telah menyodorkan 9 ruas tol kepada INA.

Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal menyebut­kan, kesembilan ruas tersebut merupakan pilihan yang disiap­kan di tahap awal untuk dilaku­kan aset recycling (daur ulang). Adapun sembilan ruas yang telah disiapkan antara lain Medan-Kualanamu-Bukit Tinggi, Jakarta Cikampek 2 Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Bali-Mandara.

Baca juga : Vaksin Yang Didistribusikan Sudah Lolos Uji Kelayakan Dan Keamanan

Meski begitu, lanjut Donny, aset yang sudah disiapkan tersebut bisa saja diganti dengan yang lainnya berdasarkan risk appetite INA. Sejauh ini per­siapan internal Jasa Marga su­dah melakukan diskusi intensif dengan pemerintah.

“Khususnya dengan tim INA terkait ruas ruas jalan tol poten­sial yang akan diikutsertakan dalam portofolio INA ke depan,” terang Donny dalam diskusi bertajuk BUMN Infrastruktur Optimalkan Dana INA secara virtual, Senin (8/3).

Karena itu, pihaknya me­nyambut baik rencana pemben­tukan SWF di Indonesia. Karena akan mengundang investasi masuk ke Indonesia. Dan bagi BUMN, SWF akan mempertebal likuiditas perseroan. “Kami akan mendapatkan dana segar untuk men-support kegiatan opera­sional,” katanya.

Baca juga : Ditanya Anang, Aurel Mengangguk Dua Kali Terima Lamaran Atta

Tak cuma itu, SWF juga mem­bantu Jasa Marga mencapai stabilitas finansial dalam jangka panjang. Diharapkannya, SWF mampu memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga. Sebab, dengan adanya equity baru, membuat debt to equity ratio mengalami perbaikan, atau jauh lebih kuat. SWF bisa meningkat­kan kinerja perusahaan.

Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Taufik Hendra Kusuma me­nyambut gembira keberadaan INA. Menurutnya, kehadiran INA akan membantu BUMN Karya dalam melakukan divestasi (asset recycle). Sebab, INA akan berperan sebagai inves­tor yang akan mengambil alih proyek investasi yang telah beroperasi. Seperti jalan tol, ban­dara, dan pelabuhan yang saat ini dimiliki oleh BUMN.

“Dengan begitu BUMN akan kembali memiliki kapasitas baru, khususnya keuangan untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur lainnya,” katanya.

Baca juga : Partai Koalisi Desak Jokowi Cabut Aturan Investasi Miras

Sejak akhir tahun lalu, mana­jemen Waskita telah melakukan diskusi intensif secara informal dengan tim dari INA. Waskita berharap proses tersebut dapat segera berlanjut ke tahap beri­kutnya. Dan, transaksi divestasi beberapa ruas tol kepada INA dapat terlaksana paling lambat Semester 2 tahun ini. “Untuk skema divestasi yang diharapkan adalah skema jual beli tunai,” harap Taufik. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.