Dark/Light Mode

Jonan Resmikan Gardu Listrik Di Aceh

Mudah-mudahan Bisa Stop Byarpet

Rabu, 10 April 2019 11:00 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian tiga Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT PLN (Persero).  (Foto : esdm).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian tiga Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT PLN (Persero).  (Foto : esdm).

RM.id  Rakyat Merdeka - Infrastruktur kelistrikan di Nagroe Aceh Darussalam, kini bertambah lagi. Kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian tiga Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT PLN (Persero). 

Kegiatan peresmian proyek kelistrikan tersebut dipusatkan di lokasi GI di Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. 

Adapun tiga proyek GI dan SUTT yang diresmikan yaitu pertama, GI 150 kilovolt (kV) Takengon, GI Extension 150 kV Bireuen, dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen. Kedua, GI 150 kV Kutacane, GI Extension 150 kV Berastagi dan SUTT 150 KV Berastagi-Kutacane. Dan, ketiga, GI 150 kV Subulusalam, GI Extension 150 kV Sidikalang dan SUTT Sidikalang- Subulusalam. 

Baca juga : Arus Logistik Di Jakarta Bisa Tembus Rp 330 Miliar/Tahun

Acara peresmian ini dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto. 

Jonan berharap, keberadaan infrastruktur listrik di Aceh Tengah ini membuat distribusi pasokan listrik semakin lancar sehingga byarpet (sering mati-hidup) yang selama ini dikeluhkan masyarakat tidak terjadi lagi. 

“Sebenarnya kapasitas listrik sudah memadai. Listrik sering byarpet karena belum ada transmisi untuk menyalurkan daya listrik. Sekarang mudah-mudahan tidak byarpet lagi,” ungkap Jonan. 

Baca juga : Pastikan Keandalan Listrik, Arcandra Kunjungi Labuan Bajo

Selain ada transmisi baru, lanjut Jonan, pasokan daya listrik juga kini bertambah. Sebelumnya hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PT PLN dan hasil sewa milik swasta. 

Jonan mengungkapkan, selain meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik, beroperasinya GI dan SUTT tersebut berpotensi menghemat pengeluaran PT PLN hingga Rp 265,5 miliar per tahun. 

Jonan meminta, ke depan kepala daerah di Aceh mempermudah pemberian izin dan pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur Ketenagalistrikan. Karena, dengan memiliki infrastruktur ketenagalistrikan semakin baik dapat mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh. 

Baca juga : ESDM Jamin Pasokan Listrik Di Labuan Bajo

Plt Gubernur Aceh Nova memberikan apresiasi atas pembangunan infastruktur kelistrikan tersebut.  “Dengan adanya Gardu Induk dan terbangunnya jaringan transmisi ini, byarpet tidak pernah terjadi,” kata Nova. 

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto mengajak investor untuk berinvestasi di Tanah Rencong.  “Sistem kelistrikan di Aceh kini semakin andal, kami harap investor tidak khawatir lagi soal pemenuhan energi,” kata Wiluyo. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.