Dark/Light Mode

Loyo Lagi, Rupiah Gagal Cetak Hattrick Lawan Dolar

Rabu, 21 April 2021 10:26 WIB
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah menguat dua hari berturut-turut, rupiah pagi ini kembali loyo. Rupiah dibuka melemah 0,12 persen pada posisi Rp 14.515 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.497.

Pagi ini rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan minus 0,39 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,02 persen.

Indeks dolar AS terpantau melemah 0,093 poin atau 0,1 persen ke level 91,148. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,49 persen ke level Rp 17.456, terhadap poundsterling Inggris minus 0,46 persen ke level Rp 20.211, dan terhadap dolar Australia juga melemah 0,43 persen ke level Rp 11.197.

Baca juga : Menguat Lagi, Rupiah Gilas Dolar

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah masih dipengaruhi sentimen penurunan tingkat imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat, US Treasury bertenor 10 tahun ke 1,55 persen.

Menurutnya, faktor tersebut mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, potensi penguatan juga datang dari ekspektasi positif pasar terhadap pemulihan ekonomi global maupun nasional. 

“Ini tercermin dari membaiknya sejumlah data-data ekonomi, seperti aktivitas manufaktur, neraca perdagangan, hingga keyakinan konsumen,” ujarnya, Rabu (21/4).

Baca juga : Jalanan Masih Macet Dan Pemotor Lawan Arus

Namun Ariston mengingatkan, rupiah tetap perlu waspada karena perkembangan jumlah kasus harian Covid-19 masih bisa memberi tekanan ke depan. “Masih ada potensi fluktuasi rupiah ke depan bila tren pemulihan ekonomi Indonesia belum stabil,” katanya.

Ia memperkirakan, nilai tukar rupiah akan menguat dengan bergerak di kisaran Rp 14.460-14.550 per dolar AS sepanjang hari ini. 

Sebelumnya, dalam pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan bakal menjaga pergerakan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. 

Baca juga : Loyo Lagi, Rupiah Butuh Vaksin Tokcer

Nilai tukar rupiah pada April 2021 (per 19 April) mencatat depresiasi 1,16 persen secara rerata dan 0,15 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir Maret 2021. 

Dengan perkembangan ini, rupiah sampai dengan 19 April 2021 mencatat depresiasi sekitar 3,42 persen (year-to-date/ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020. “Ini relatif lebih rendah dibanding sejumlah negara berkembang lain seperti Brazil, Turki, dan Thailand,” katanya. 

BI sambung Perry, terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.