Dark/Light Mode

Inklusi Keuangan, BNI Agen46 Tak Akan Mati Meski Era Digitalisasi

Sabtu, 26 Juni 2021 08:18 WIB
Ilustrasi BNI Agen46. (Foto: Dok. BNI)
Ilustrasi BNI Agen46. (Foto: Dok. BNI)

 Sebelumnya 
Perkembangannya sendiri biasanya cepat karena BNI Agen46 biasanya sudah memiliki basis konsumen yang kuat.

“Untuk itulah kami membuat tagline baru untuk BNI Agen46, yaitu Melayani Paling Dekat. Ini inti dari adanya BNI Agen46. Dari sisi kelengkapan layanan pun sudah ada 200 fitur yang ditanamkan pada system layanan BNI Agen46, sudah hampir sama dengan layanan di outlet, bedanya adalah ukuran transaksinya saja yang lebih kecil," ujar Ronny.

Ronny menambahkan dengan kekuatan costumer based, BNI Agen46 bisa mengembangkan bisnisnya. Bahkan seharusnya untuk potensi pendapatan sampai dengan Rp 5 juta perbulan, sangat mungkin di peroleh BNI Agen46.

Baca juga : Cukupi Kebutuhan Protein, Mensos Berikan Telur Matang Ke Warga DKI

Ia juga mencatatkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BNI Agen46. Ini ditunjukkan dengan jumlah transaksi melalui BNI Agen46 yang mencapai hampir 52 juta pada periode Januari – Mei 2021.

BNI Agen46 yang kreatif akan dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah penghasilannya. BNI Agen46 juga mendapatkan keuntungan – keuntungan lain yaitu, lebih mudah mendapatkan fasilitas modal kerja KUR, meningkatkan bisnis utama, memperluas jaringan usaha yang dimiliki, jam layanan yang fleksibel tanpa jam operasional kantor, dan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai kepercayaan BNI.

“Kalau jadi agen dan punya usaha, maka BNI Agen46 mendapatkan kesempatan besar untuk mendapatkan kredit di BNI karena BNI sudah mencatat transaksinya. BNI ingin tumbuh bersama dengan para mitra BNI Agen46 itu, agar size usahanya meningkat terus,” ungkap Ronny.

Baca juga : Menaker Minta Petugas Pengantar Kerja Siap Hadapi Digitalisasi

Sementara itu, Mohamad Miftah mengatakan, masa depan BNI Agen46 sebagai bagian dari agen–agen Lakupandai masih tetap strategis sebagai garda terdepan inklusi keuangan.

Ia mengatakan pengalaman OJK China menunjukkan bahwa agen–agen lakupandai di negeri Tirai Bambu tersebut tetap bertahan dan berkembang meskipun memiliki pesaing kuat yaitu tingginya tingkat pengguna telepon genggam dan tingkat pengguna internet.

Kondisi di China tersebut hampir sama dengan di Indonesia, dimana pengguna telepon genggam sudah mencapai 66,3 persen dari jumlah penduduk dan internet sudah 73,7 persen dari jumlah penduduk.

Baca juga : Komisi VI DPR Tak Ikhlas Garuda Dilikuidasi

Menurutnya kondisi itu telah mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi, yaitu dari luring menjadi daring dan menuntut transaksi digital. Terutama selama pandemi menjadi sangat penting.

Namun, kajiannya menunjukkan agen Lakupandai masih diperlukan. Walaupun akan muncul tantangan, di China, agen masih diperlukan, meskipun mereka yang akses digital lebih banyak penggunanya.

"Justru BNI Agen46 bisa menjadi entry point pertama untuk masuk ke bank, membuka rekening, dan aktif menggunakan rekening dalam kehidupan sehari-hari. BNI Agen46 juga menjadi sarana pertama untuk memasuki dunia digital pertama kali,” ujar Mohamad Miftah. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.