Dark/Light Mode

Laba Bersih Naik, Prodia Tebar Dividen

Jumat, 3 Mei 2019 08:45 WIB
Direktur PT Prodia Widyahusada Tbk Andri Hidayat, Direktur Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Utama Dewi Muliaty, Direktur Liana Kuswandi, dan Direktur Tetty Hendrawati melihat laporan usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, kemarin. (Foto: Khairizal Anwar Rakyat Merdeka)
Direktur PT Prodia Widyahusada Tbk Andri Hidayat, Direktur Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Utama Dewi Muliaty, Direktur Liana Kuswandi, dan Direktur Tetty Hendrawati melihat laporan usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, kemarin. (Foto: Khairizal Anwar Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Prodia Widyahusada Tbk membagikan dividen tunai sebesar Rp 87,73 miliar atau Rp 93,57 per lembar saham. Nilai tersebut 50 persen dari perolehan laba bersih perusahaan. Pada 2018, perusahaan berhasil kantongi laba sebesar Rp 175,45 miliar. Jumlah ini naik 16,35 persen dari periode sebelumnya yang hanya Rp 150,80 miliar.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, para pemegang saham menyetujui adanya laba ditahan sebesar 50 persen guna mendukung kinerja perusahaan tahun ini. Sementara sisanya dibagi sebagai dividen tunai. “Pembagian dividen 2018 ini masih mengalami kenaikan 45,44 persen atau Rp 27,41 miliar dibanding periode sebelumnya yang hanya 40 persennya atau Rp 60,32 miliar dari laba bersih," ujarnya usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Penjualan Gas Terus Naik, PGN Di Atas Angin

Ia menjelaskan, perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja bisnis yang positif sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Selain peningkatan laba, perolehan pendapatan bersih juga tumbuh 9,12 persen atau menjadi Rp 1,6 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 1,4 miliar. Sementara laba sebelum pajak (EBITDA) juga tercatat tumbuh 16,08 persen dari Rp 239,05 miliar di 2017 menjadi Rp 277,49 miliar di 2018.

Menurutnya, pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan memberikan kontribusi signifikan. Misalnya, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 32,32 persen dan 30 persen terhadap pendapatan.

Baca juga : Jelang Puasa, Pertamina Gelar Demo Masak

”Sedangkan dari segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi berkontribusi sebesar 20,68 persen dan 17 persen terhadap pendapatan,” katanya.

Sepanjang 2018, jumlah pemeriksaan mencapai 15,9 juta dan jumlah kunjungan 2,5 juta. Jumlah permintaan tes esoterik naik 9 persen menjadi 517 ribu tes dibanding 2017 hanya 474 ribu tes.

Baca juga : Suaranya Nyaris Tak Terdengar

”Pendapatan dari tes esoterik ini naik 17,3 persen menjadi Rp 254,86 miliar di 2018, dibanding 2017 hanya Rp 217,33 miliar. Kontribusinya 15,9 persen terhadap pendapatan perusahaan," katanya.

Ia menuturkan, pemeriksaan esoterik merupakan tes pemeriksaan khusus menggunakan teknologi Next Generation untuk mengidentifikasi risiko atau diagnosis terjadinya penyakit. Hal ini, sesuai dengan aspirasi perseroan untuk membangun kapabilitas di bidang personalized medicine melalui teknologi generasi terbaru. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.