Dark/Light Mode

Pemerintah Kasih Fasilitas KUR dan KTA Kepada PMI

Negara Hadir, Pesta Pora Para Lintah Darat Berakhir

Sabtu, 14 Agustus 2021 05:50 WIB
Luncurkan Pembebasan Biaya Penempatan PMI melalui KUR dan KTA dari BNI, Kepala BP2MI: Selamat Tinggal Pesta Pora Para Rentenir. (Foto : Dok. BP2MI).
Luncurkan Pembebasan Biaya Penempatan PMI melalui KUR dan KTA dari BNI, Kepala BP2MI: Selamat Tinggal Pesta Pora Para Rentenir. (Foto : Dok. BP2MI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah membebaskan biaya penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Lewat, kebijakan ini, para pahlawan devisa negara kini terbebas dari praktik rentenir atau lintah darat yang biasa memungut bunga selangit.

Hal tersebut diwujudkan lewat kerja sama antara Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

“Pekerja migran adalah aset bagi kita semua. Saya memastikan seluruh jajaran dan perusahaan BUMN akan mendukung ekosistem kerja sama ini,” ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dalam peluncuran pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA), di Menara BNI, Jakarta, Kamis (12/8).

Selain fasilitas itu, mantan Bos Inter Milan tersebut bilang, BUMN selama ini telah memberikan dukungan layanan untuk PMI. Salah satunya, penyediaan jalur khusus bagi kedatangan pekerja migran di bandara yang dikelola Angkasa Pura. Kemudian fasilitas lounge khusus, untuk mereka menjadi objek pemerasan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

Ke depan, sambung Erick, pihaknya akan terus membuat terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja migran.

Baca juga : Kepala BP2MI: Selamat Berakhir, Pesta Pora Para Rentenir

“Insya Allah ada terobosan lagi ke depan. Bagaimana para pekerja migran mendapatkan kehidupan yang layak. Dan tidak akan menjadi pekerja migran lagi sampai tua,” janji Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menerangkan, fasilitas KUR dan KTA disediakan pada awal pekerja ingin bekerja. Berbeda dengan dulu, yang dikucurkan di akhir masa kerja atau kontrak.

“Jika diberikan di awal, maka uang yang digunakan oleh pekerja migran Indonesia benar-benar untuk modal bekerja dan untuk membiayai semua tahapan, “kata Benny.

Dia meyakinkan, fasilitas itu sangat membantu PMI. Karena biasanya, untuk modal awal, para PMI meminjam dana kepada pihak ketiga dengan bunga kredit mencapai 28,8 persen. Namun, kini di BNI hanya memberlakukan bunga 11 persen. Artinya, ada pemangkasan bunga hampir 18 persen.

Perbedaan lainnya, dulu pekerja migran Indonesia dan keluarganya menjadi jaminan atas uang pinjaman atau kredit tersebut. Sekarang tidak lagi. Karena soal penjaminan diambil alih oleh negara melalui asuransi Jasindo.

Baca juga : Anggaran Ketahanan Pangan Lindungi Petani Dari Pandemi

“BUMN asuransi yang menjamin segala risiko atas pinjaman-pinjaman yang dilakukan oleh pekerja migran Indonesia,” ucapnya.

Benny menegaskan, pembebasan beban biaya bunga KUR merupakan pernyataan selamat tinggal kepada para rentenir. Dengan begitu, berakhir pula masa pesta pora rentenir, yang selama ini menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai sandera.

“Dan selamat datang era baru. Negara hadir memberikan perlakuan hormat dan memuliakan warga negaranya, yakni para pekerja migran Indonesia,” serunya.

Dalam skema kerja sama BP2MI dan BNI, pembebasan biaya bagi PMI menawarkan sejumlah keuntungan. Di mana, bunga 0,92 persen yang efektif per Agustus 2021, platform kredit sesuai biaya penempatan kerja di luar negeri atau maksimal Rp 50 juta.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyambut baik dukungan penuh terhadap PMI tersebut.

Baca juga : Percepat Kekebalan Komunal, Partai Gelora Gelar Vaksinasi Di Bekasi

Toto bilang, dukungan BUMN memang sangat dibutuhkan bagi kehidupan PMI. Di mana PMI sebagai pahlawan devisa, memang harus diperhatikan kehidupannya oleh pemerintah.

“Karena kita tahu, tidak semua PMI yang bekerja itu memulai pekerjaannya dengan proses yang layak. Ada yang meminjam uang dari rentenir demi bisa berangkat ke negara tujuan. Pembebasan biaya kredit ini perlu didukung,” tutur Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.