Dark/Light Mode

Pemerintah Siap Genjot Ekspor

Airlangga: Permintaan Ekonomi Global Dan Domestik Membaik

Jumat, 20 Agustus 2021 07:20 WIB
Menteri Koordinator Per­ekonomian Airlangga Hartarto. (Foto : Dok. ekon.go.id).
Menteri Koordinator Per­ekonomian Airlangga Hartarto. (Foto : Dok. ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah bakal terus meningkatkan performa ekspor dan impor lewat kerja sama internasional. Upaya ini ditempuh untuk menjaga mo­mentum pemulihan ekonomi.

Menteri Koordinator Per­ekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, melesatnya per­tumbuhan ekspor dan impor In­donesia pada Juli 2021 menun­jukkan penguatan fundamental pemulihan ekonomi.

“Ini akibat membaiknya per­mintaan ekonomi global dan domestik,” ujar Airlangga da­lam siaran persnya, kemarin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor dan impor Indonesia pada Juli 2021 tumbuh tinggi secara year on year (yoy). Ekspor tumbuh double digit sebesar 29,32 persen yoy, begitu juga dengan impor yang tumbuh 44,44 persen yoy.

Untuk Juli, peningkatan terbesar impor terjadi pada produk farmasi (HS 30) senilai 185,9 juta dolar AS, yang didominasi oleh impor vaksin sebesar 150 juta dolar AS.

Baca juga : Ekonomi Ngacir Lagi

Menurut Airlangga, tingginya impor vaksin membuktikan komitmen pemerintah mendorong akselerasi vaksinasi yang merupakan salah satu kunci utama penanganan Covid-19.

Selain itu, harga komoditas utama yang kembali menguat khususnya batubara tumbuh 194,74 persen, Crude Palm Oil tumbuh 52,33 persen dan timah tumbuh 94,74 persen, turut mendorong performa ekspor Indonesia.

Untuk meningkatkan perfor­ma ekspor dan impor, Airlangga akan melakukan optimalisasi pada setiap perjanjian kerja sama internasional yang telah diberlakukan. Salah satu per­janjian bilateral dengan prospek manfaat yang besar bagi pelaku usaha adalah Indonesia-Austra­lia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Perjanjian ini telah berlaku 5 Juli 2020.

Perjanjian ini mencakup komitmen yang komprehensif meliputi perdagangan barang dan jasa, serta investasi.

Dengan IA-CEPA, Australia mengeliminasi 100 persen tarif bea masuk seluruh komoditas yang berasal dari Indonesia.

Baca juga : Airlangga: PMI Terlindungi, Ekonomi Bangkit

“Pelaku usaha diharapkan mampu memanfaatkan semaksi­mal mungkin peluang tersebut un­tuk memacu performa ekspornya ke Australia” harap Airlangga.

Eks anggota DPR ini mengatakan, perjanjian dagang IA-CEPA mampu mendorong pembentukan economic powerhouse bagi kedua negara. Sehingga ekspor dapat diting­katkan melalui ekspansi pasar ke berbagai negara.

Sebagai catatan, ekspor In­donesia ke Australia sepanjang semester I-2021 mencapai 1,61 miliar dolar AS atau tumbuh 41,87 persen pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 1,14 miliar dolar AS.

Pertumbuhan tersebut cukup signifikan namun masih dapat ditingkatkan, mengingat adanya potensi perdagangan yang besar dari kedua negara.

Performa perdagangan in­ternasional Indonesia yang tetap kokoh tersebut disinyalir menjadi penopang ketahanan sektor eksternal Indonesia, sekaligus menjadi engine per­tumbuhan ekonomi ke depan.

Baca juga : Toyota Gelar Vaksinasi Dan Donasi Sembako Di Pelosok Karawang

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menga­takan, kinerja ekspor Indonesia masih pada jalur positif, meski terjadi penurunan bulanan.

Menurutnya, surplus senilai 2,59 miliar dolar AS pada Juli 2021 menunjukkan bahwa kinerja perdagangan Indonesia masih tetap solid.

“Meski ekspor pada Juli sedikit turun, tetapi nilainya masih cukup menggembirakan yang menandakan pasar ekspor cenderung positif,” kata Lutfi, kemarin. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.