Dark/Light Mode

SKK Migas: Perlu Teknologi Baru Untuk Memasarkan Stranded Gas

Rabu, 22 September 2021 21:02 WIB
Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus dalam memberikan sambutan pada webinar focus discussion group (FGD) bertajuk Arah Baru Industri Migas: Ketahanan Energi Dengan Memaksimalkan Pemanfaatan Natural Gas dan LNG Dalam Negeri, Rabu (22/9).
Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus dalam memberikan sambutan pada webinar focus discussion group (FGD) bertajuk Arah Baru Industri Migas: Ketahanan Energi Dengan Memaksimalkan Pemanfaatan Natural Gas dan LNG Dalam Negeri, Rabu (22/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, Indonesia banyak memiliki stranded gas. Perlu teknologi baru untuk memarketkannya secara komersial.

SKK Migas melihat, kebutuhan energi yang cukup besar saat ini ada di smelter tambang. LNG tersebut bisa menjadi salah satu sumber energi bagi smelter tersebut.

"Kita melihat saat ini kapal-kapal LNG kita belum bisa mensupply yang dalam skala kecil. Ini juga merupakan tantangan ke depan. Kita harus bisa menggunakan kapal-kapal kecil untuk bisa mensupply LNG kepada smelter di Sulawesi,Maluku dan juga yang terdapat di Papua," ujar Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus. 

Baca juga : Bank Mandiri Salurkan Bantuan Rp 5 M Untuk Pembangunan Islamic Center Persis

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada webinar focus discussion group (FGD) bertajuk "Arah Baru Industri Migas: Ketahanan Energi Dengan Memaksimalkan Pemanfaatan Natural Gas dan LNG Dalam Negeri", Rabu (22/9).

Dalam paparannya,Taslim menyampaikan stranded gas didapat dari 4 plan of development (POD) Gas. Keempatnya yakni South Sebuku, Wasambo, Jambu Aye Utara, Asap Kido, dan Merah.

Dia juga mengemukakan, potensi gas sebesar 12 TCF yang akan diproduksikan membutuhkan terobosan-terobosan baru untuk memakai gas yang cukup besar.

Baca juga : Mahfud MD: Misi Mulia Insan Perhubungan Mempersatukan Bangsa

"Kalau kita belum bisa menemukan short cut atau quick win dalam waktu dekat. Ini merupakan tantangan orang untuk berinvestasi di Indonesia.Kalau dia melihat cekungan itu lebih banyak untuk gas,nanti kalau saya temukan gas,kira-kira kemana saya menjual gasnya," tuturnya.

Head Engineering and Technology PGN Suseno mengatakan, pihaknya akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas di dalam negeri. 

Termasuk, membangun jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga dan UKM yang ditugaskan pemerintah. Dengan begitu, pasar gas di dalam negeri tetap baik dan memberikan keuntungan maksimal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.