Dark/Light Mode

Inalum Bidik Pembuat Material Baterai Terbesar di Dunia

Jumat, 17 Mei 2019 14:14 WIB
Menteri BUMN Rini M. Soemarno didampingi Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin dan Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Ariotedjo mengunjungi pabrik Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd. dalam kunjungannya ke China (17/5). (Foto: Humas Inalum).
Menteri BUMN Rini M. Soemarno didampingi Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin dan Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Ariotedjo mengunjungi pabrik Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd. dalam kunjungannya ke China (17/5). (Foto: Humas Inalum).

 Sebelumnya 
Sementara itu Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin mengatakan, penjajakan kerja sama dengan Huayou dilakukan karena Huayou merupakan perusahaan yang telah berpengalaman di industri tambang khususnya mineral cobalt, nikel dan lithium terintegrasi. Huayou juga sukses menjalankan hilirisasi tambang di China.

"Demi menjalankan mandat Holding Industri Pertambangan untuk menjalankan hilirisasi, Inalum terus secara agresif mencari mitra strategis yang bisa memberikan akses di bidang teknologi dan memiliki pengalaman yang mumpuni.

Baca juga : Inalum Jajaki Peluang Kerja Sama Dengan Industri Logam China

Huayou merupakan salah satu mitra strategis yang ingin kami ajak kerja sama karena telah berpengalaman di industri hilirisasi tambang dan juga pernah bekerja sama dengan berbagai perusahaan kelas dunia."

Lebih lanjut Budi menjelaskan, Holding Industri Pertambangan melalui Inalum dan ANTAM juga berencana untuk membangun pabrik berteknologi High Pressure Acid Leaching  (HPAL) dan Rotary Kiln-Electric Furnace ( RKEF) lewat kerja sama dengan Huayou.

Baca juga : Total Petugas Pemilu yang Wafat, Menkes: Masih Didata dengan Dinkes di Daerah

Kedua pabrik ini bisa mendorong hilirisasi nikel menjadi bahan baku baterai litium. Sejak pertengahan tahun lalu, Huayou berencana untuk membangun smelter nikel di Indonesia untuk memenuhi permintaan akan komoditas tersebut di industri baterai.

Perusahaan tersebut akan menginvestasikan US$1.83 miliar di Indonesia dan saat ini sedang mencari rekan lokal.

Baca juga : Ekspornya Tembus Rp 734 M, Batik Indonesia Diminati Dunia

“Semoga penjajakan ini dapat menghasilkan suatu kerjasama yang konkrit dengan Inalum untuk memajukan industri hilirisasi tambang di Indonesia,” kata Chen Xuehua, Presiden Direktur Huayou.

Turut mendampingi dalam kunjungan kerja kali ini adalah Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Ariotedjo, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.