Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri BUMN RI Rini Soemarno terus mendorong Holding Industri Pertambangan PT Inalum (Persero) untuk bisa meningkatkan nilai tambah produk tambang tanah air dengan melakukan hilirisasi.
Dalam kunjungan kerjanya ke China, Menteri Rini bertemu dengan beberapa calon mitra strategis Inalum salah satunya Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd., produsen terbesar di dunia untuk material baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik.
Baca juga : Inalum Jajaki Peluang Kerja Sama Dengan Industri Logam China
Menteri Rini mengatakan, penjajakan kerja sama ini dilakukan agar Holding Industri Pertambangan bisa memiliki mitra strategis dalam bidang teknologi dan pengembangan demi mempercepat realisasi hilirisasi tambang di Indonesia.
"Sektor tambang Indonesia memiliki potensi yang besar. Dengan menggandeng mitra strategis ini, Holding Industri Pertambangan Inalum bisa memiliki akses ke teknologi yang dibutuhkan untuk hilirisasi.
Baca juga : Total Petugas Pemilu yang Wafat, Menkes: Masih Didata dengan Dinkes di Daerah
Sehingga ke depannya industri pengolahan tambang domestik bisa berkembang dan memberikan lebih banyak nilai tambah, dan nilai ekspor produk tambang Indonesia bisa melesat" kata Menteri Rini.
Ia juga mendorong BUMN-BUMN untuk meningkatkan hilirisasi produk di dalam negeri. Selain untuk meningkatkan nilai produk, hilirisasi pada akhirnya juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja.
Baca juga : Ekspornya Tembus Rp 734 M, Batik Indonesia Diminati Dunia
“Kita harus bisa masuk ke Industri hilir. Ini bisa diwujudkan jika kita terus bersinergi dan berkomitmen bersama membangun Indonesia. Jika ada hilirisasi maka pencipatan lapangan pekerjaan pun semakin meningkat,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya