Dark/Light Mode

Cegah Penyadapan

WhatsApp Kudu Selalu Di-Update

Jumat, 17 Mei 2019 23:43 WIB
Cegah Penyadapan WhatsApp Kudu Selalu Di-Update

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengguna WhatsApp diimbau agar segera melakukan pembaruan sistem atau update, baik untuk platform iOS atau Android. Hal ini diperlukan guna mencegah adanya penyadapan.

Chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC Pratama Persadha mengatakan, aplikasi WhatsApp masih rentan dengan penyadapan. Oleh karena itu pihaknya mengimbau pengguna agar berhati-hati.

“Sebagai pengguna sudah semestinya berhati-hati ketika melakukan komunikasi. Kasus penyusupan spyware pada WhatsApp menunjukan bahwa aplikasi pesan instan paling populer di dunia ini memiliki celah keamanan yang dapat ditembus,” kata Pratama dalam keterangan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : TKN Pertanyakan Data Kubu Prabowo

Untuk diketahui, sejak Senin kemarin pengguna WhatsApp dikejutkan dengan kasus kerentanan pada aplikasi tersebut yang dimanfaatkan oleh salah satu spyware dari Israel yang dibuat oleh perusahaan NSO. Spyware masuk lewat fitur call pada WhatsApp.

Akibat yang ditimbulkan bisa sangat parah, dimana penjahat dapat mengambil alih sistem operasi pada Android maupun iOS. Meskipun WhatsApp mengklaim bahwa kasus ini hanya terjadi pada segelintir pengguna yang telah ditargetkan, tapi kejadian ini harus menjadi perhatian bersama.

Pratama mengungkapkan, banyak pejabat di Indonesia melakukan komunikasi dan memberikan keputusan melalui grup WhatsApp. Menurutnya hal ini sangat riskan dan berbahaya.

Baca juga : RUU Perlindungan Data Pribadi Perlu Segera Disahkan

“Sangat berbahaya pejabat atau tokoh penting di Indo￾nesia memakai WhatsApp dan aplikasi pesan instan gratisan lainnya. Apalagi komunikasi yang dilakukan bersifat penting dan strategis,” ungkap Pratama.

Pratama menjelaskan, bahwa bahaya dari spyware ini tidak hanya mencuri data percakapan saja, tetapi juga bisa mengambil alih sis - tem operasi. Bahkan konon bisa menginfeksi saat korban mengangkat panggilan WhatsApp dari nomor penyerangnya.

Kasus yang terjadi pada WhatsApp telah menambah rentetan masalah keamanan data pada perusahaan di bawah naungan Facebook. Sebelumnya Facebook telah berkali-kali bermasalah dengan isu keamanan, yang paling ramai adalah kasus cambridge analytica.

Baca juga : Berkas Lengkap, Mantan Bupati Cianjur Segera Disidang

Namun kasus yang menimpa WhatsApp saat ini berbeda, karena WhatsApp telah menjamin kerahasiaan pesan dan telpon dengan enkripsi yang menjadi standar komunikasi yang aman di berbagai negara, bahkan juga di Indonesia.

Amnesti Internasional ber - gerak cepat dengan rencana menuntut kasus ini ke pe - ngadilan. Kementerian Pertahanan Israel yang akan di target sebagai pihak tergugat.

Amnesti Internasional melihat tindakan pemerintah Israel membiarkan NSO menjual dan menyebarkan software berbahaya ini sebagai tindakan melawan Hak Asasi Manusia (HAM). (ASI)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.