Dark/Light Mode

PLN Rangkul EMI Jadi Anak Usaha

Menteri Erick Apresiasi Efisiensi Di Pelat Merah

Sabtu, 23 Oktober 2021 06:50 WIB
Acara Launching PT Energy Management Indonesia (EMI) ke dalam PLN Group untuk Mendukung Inisiatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy yang berlangsung di Jakarta, Jumat (22/10/2021). (Foto: Istimewa).
Acara Launching PT Energy Management Indonesia (EMI) ke dalam PLN Group untuk Mendukung Inisiatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy yang berlangsung di Jakarta, Jumat (22/10/2021). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik transformasi yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, yang menjadikan PT Energy Management Indonesia (EMI) menjadi anak usahanya. Aksi ini dipercaya bakal mempercepat green energy (energi hijau) di Indonesia.

Sebab, sektor energi merupa­kan satu dari lima sektor yang menjadi fokus Kementerian BUMN mewujudkan transfor­masi perusahaan pelat merah dalam dua tahun ke depan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bergabungnya PT EMI ke dalam ekosistem PLN menjadi bukti perusahaan pelat merah terus melakukan efisiensi.

Baca juga : Ruang Publik Hanya Untuk Orang Risiko Rendah Tertular Corona

“Ini menarik, karena PLN juga bertransformasi. kosistem ini menjadi penting. Kami serius melakukan transformasi karena terjadi restrukturisasi dan perbai­kan di perusahaan,” ujar Erick dalam acara Launching PT Energy Management Indonesia Ke Dalam PLN Group untuk Mendukung Ini­siatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy, secara virtual, kemarin.

Bos Mahaka Group ini juga menekankan bagaimana PLN bersama Kementerian BUMN, Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) dan Ke­menterian Keuangan (Kemen­keu) harus mulai menata ulang kebutuhan energi di Indonesia.

“Terlepas adanya RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) yang ada, kami juga harus memprediksi adanya eco-lifestyle yang akan ter­jadi di masyarakat,” tuturnya.

Baca juga : NPC Fokus Cari Atlet Berprestasi Di Daerah

Karenanya, sambung Erick, seiring dengan terus berkembang­nya eco-lifestyle, semua pihak harus mendukung transformasi yang tengah dilakukan PLN.

“PLN sedang disiapkan untuk re-focusing (model bisnis), yakni dari (pemanfaatan) energi fosil diubah ke EBT (Energi Baru Terbaru­kan). Serta memperbaiki transmisi dan retail system agar semuanya bisa tepat sasaran,” ungkapnya.

Apalagi, dari data yang ada, dalam 19 tahun ke depan, negara harus bisa mentransformasikan energi sebesar 21 GigaWatt (GW), disusul 15 tahun kemudian trans­formasi energi sebesar 29 GW.

Baca juga : Mendag Bakal Ujicoba Aplikasi PeduliLindungi Di 6 Pasar

“Ini sesuatu yang masif. Kami harapkan sinergitas PLN dan PT EMI menjadi satu kesatuan yang membantu transfor­masi energi tersebut,” katanya.

Erick menegaskan, transfor­masi perusahaan BUMN merupa­kan salah satu fokus Kementerian BUMN dalam dua tahun ke de­pan. Tidak hanya sektor energi, pihaknya juga sudah melakukan transformasi di berbagai sektor per­bankan. Misalnya di sektor pelabuhan, dengan menggabungkan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.