Dark/Light Mode

Gelar Program Inkubasi UMi Di Jabar Dan Jatim

Pusat Investasi Pemerintah Kerek Daya Saing Pelaku Usaha Ultra Mikro

Selasa, 26 Oktober 2021 15:55 WIB
Ibu Nonoy Nurhasanah dan suami, Usaha Sorabi Jaya di Majalengka, Jawa Barat saat memamerkan sorabi buatannya untuk dijual. (Foto: ist)
Ibu Nonoy Nurhasanah dan suami, Usaha Sorabi Jaya di Majalengka, Jawa Barat saat memamerkan sorabi buatannya untuk dijual. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) terus melakukan berbagai program untuk membantu para pelaku usaha ultra mikro agar bisa berkembang. Salah satu program yang sedang dilakukan adalah program Inkubasi UMi yang digelar di dua provinsi yaitu di Jawa Barat dan Jawa Timur. 

Program ini adalah bagian dari kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit” yang bertujuan memperkuat Ekosistem UMi dan membantu debitur UMi agar bisa tetap bertahan di masa pandemi ini.

Program Inkubasi UMi dilakukan melalui kerja sama dengan dua lembaga inkubator yaitu Pusat Inkubator Bisnis Oorange Universitas Padjajaran, Jawa Barat dan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB) Jawa Timur. Program ini akan dilakukan selama 3-4 bulan dan akan diikuti oleh 55 debitur. 

Baca juga : Saatnya, Perkuat Daya Saing Usaha Kecil Menengah Kita

Para pelaku usaha ultra mikro akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan seputar peningkatan pengetahuan usaha, perbaikan kualitas produk, legalitas usaha dan legalitas produk, pemasaran digital, manajemen keuangan, dan lain-lain.

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah mengatakan, pihaknya menggelar program Inkubasi UMi untuk membantu para pelaku usaha ultra mikro agar dapat terus berkembang, memiliki daya saing, dan daya tahan di tengah pandemi. Program ini adalah bagian dari kampanye kami untuk mengembangkan debitur-debitur di area kluster yang akan menjadi acuan sebagai percontohan Kampung UMi ke depan. 

“Salah satu kegiatan pendampingan yang dilakukan termasuk tentang pentingnya faktor legalitas bagi usaha ultra mikro, izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Halal MUI yang menjamin standar keamanan dan kesehatan produk dari para debitur,” ujarnya, Selasa (26/10).

Baca juga : Seminar Hari Santri, Pesantren Senang Pemerintah Kini Sangat Perhatian

Ia mengatakan, debitur di dua provinsi di atas memiliki potensi yang sangat baik untuk terus tumbuh dan berkembang. Untuk itu mereka memerlukan pendampingan usaha yang tepat dan ini menjadi alasan dipilihnya Pusat Inkubator Bisnis Oorange (PIB Oorang) Universitas Padjajaran, Jawa Barat, dan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB), Jawa Timur sebagai pendamping debitur.

“Para pelaku usaha ultra mikro bisa mendapatkan pinjaman UMi dengan syarat yang cukup mudah antara lain dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan sudah atau akan melakukan usaha dengan level usaha yang masih di bawah yaitu ultra mikro,” beber Ririn. 

Selama masa pandemi, Pusat Investasi Pemerintah memberikan bantuan subsidi bunga dan bantuan pemerintah untuk pelaku usaha mikro.

Baca juga : Pupuk Indonesia Kerek Penghasilan Petani Sumbar

Ririn berharap, program-program yang dijalankan Pusat Investasi Pemerintah bisa membantu para debitur UMi untuk bangkit kembali dan mempertahankan kesejahteraan keluarga. Pihaknya akan terus memperbaiki program-program pengembangan agar bisa terus membantu pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia. 

“Seluruh program yang kami lakukan pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha ultra mikro dan meningkatkan kualitas seluruh aspek usaha mereka,” pungkas Ririn. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.