Dark/Light Mode

Pandemi Covid-19 Dorong Transformasi Digital Untuk Capai SDGs

Sabtu, 30 Oktober 2021 22:50 WIB
Diskusi daring yang digelar Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) bersama Cisco. (Foto: Ist)
Diskusi daring yang digelar Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) bersama Cisco. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Di antaranya, meningkatnya PDB sebesar Rp 593-638 triliun dan terciptanya 4,4 juta lapangan kerja (neto), dengan 75 persen di antaranya berpotensi untuk perempuan.

Dampak lain, meningkatnya tabungan rumah tangga sebesar 9 persen, mengurangi timbulan limbah sektoral sebesar 18-52 persen dibandingkan skenario BaU.

Juga, berkurangnya emisi CO2e sebesar 126 juta ton dibandingkan skenario BaU, dan berkurangnya penggunaan air sebesar 6,3 miliar m3, dibandingkan skenario BaU.

Baca juga : Bantu Penanganan Covid-19, PT Soho Industri Pharmasi Donasikan Veklury

Perusahaan dapat berkontribusi untuk pencapaian SDGs dengan cara berinvestasi pada masyarakat, memasukkan kelompok marginal dalam rantai nilai, membayar harga yang adil dan penerapan standar-standar kepada supplier, memahami dampak bisnis terhadap lingkungan, penghematan energi, serta menerapkan procurement berkelanjutan.

SVP Asia Pacific Energy, Sustainability & Industrial Frost & Sullivan, Ravi Krishnaswamy mengatakan, data dari UN mengenai status SDGs menunjukkan, wilayah Asia Tenggara sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan di beberapa goal SDGs.

Meski begitu, masih ada beberapa kekhawatiran. Terutama, soal timbulnya kemiskinan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga : Polri Waspadai Transaksi Kripto Untuk Peredaran Narkoba

"Pemerintah perlu melakukan berbagai cara untuk memperkuat infrastruktur, konektivitas yang menghubungkan antara pusat ekonomi dan wilayah penunjang," sarannya.

Ditambahkan VP Internet of Things Telkomsel, Alfian Manullang, pemerintah dan perusahaan telah melakukan berbagai inisiasi terkait infrastruktur.

Di antaranya, memberikan akses jaringan di seluruh wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) dan program Universal Service Obligation (USO) dengan target menjangkau lebih dari 11 ribu desa tanpa akses internet.

Baca juga : Bank Mandiri Layani Transaksi Digital Perusahaan Bongkar Muat

Dalam membangun infrastruktur di wilayah tersebut, perusahaan menggunakan teknologi berkelanjutan, seperti solar cell (bertenaga matahari), energi hydropower (tenaga air), dan fuel cell (alat konversi elektrokimia yang menghasilkan listrik dengan gas buang berupa uap air/zero emission).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.