Dark/Light Mode

LPEI Dorong Sarung Tenun Asal Gresik Masuk Pasar Internasional

Rabu, 3 November 2021 10:44 WIB
Pengurus Koperasi Wedani Giri Nata saat membahas Program Desa Devisa. (Foto: Istimewa)
Pengurus Koperasi Wedani Giri Nata saat membahas Program Desa Devisa. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank) terus gencar melakukan pembinaan terhadap desa-desa yang memiliki potensi untuk menjadi desa eksportir melalui Program Desa Devisa.

Salah satunya yakni desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang menjadi salah satu Desa Devisa Tenun Gresik yang dibina melalui program LPEI tersebut.

Baca juga : DPR Dukung Pemerataan Akses Internet

LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersinergi dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Gresik, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindang (Diskoperindag) Kabupaten Gresik untuk mengembangkan potensi Desa Wedani.

Terdapat 1.500 orang penenun perempuan memproduksi sarung tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) yang tergabung dalam kelompok penenun Koperasi Wedani Giri Nata (WGN).

Baca juga : Wow, Pete Dan Jengkol Jateng Tembus Pasar Australia

Sarung tenun ATBM Desa Wedani, merupakan komoditi unggulan dari Desa Devisa Tenun Gresik yang mencerminkan kearifan lokal, dengan memiliki unsur kebudayaan setempat.

Direktur Eksekutif LPEI James Rompas mengatakan, melalui Program Desa Devisa, LPEI akan berkolaborasi dengan sejumlah institusi pusat dan daerah untuk memberikan pendampingan pada aspek kelembagaan, produksi, hingga akses pasar kepada anggota maupun pengurus Koperasi Wedani Giri Nata.

Baca juga : Pemerintah Dorong Danau Sentani Jadi Kawasan Konservasi Dan Ekowisata

Saat ini kapasitas produksi sarung tenun dari Desa Wedani mencapai 146.400 lembar sarung perbulannya. Dengan adanya Program Desa Devisa ini, ditargetkan di Semester I-2022 Koperasi WGN sudah dapat melakukan ekspor perdana dan produk yang dihasilkan pun sudah mematuhi standar internasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.