Dark/Light Mode

UMKM Depot Air Minum Tak Setuju Pelabelan BPA Galon Guna Ulang

Selasa, 22 Agustus 2023 23:19 WIB
Pelabelan BPA pada galon guna ulang/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pelabelan BPA pada galon guna ulang/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana pelabelan Bisphenol A (BPA) pada kemasan galon guna ulang mendapat penolakan dari para UMKM depot air minum isi ulang. Mereka berpendapat, langkah tersebut akan mematikan usaha mereka, karena banyak konsumen yang membawa galon polikarbonat aneka merk menjadi takut jika ada label negatif ditempelkan pada galon.

Penyedia jasa pengisian air minum atau depot di Ciputat, Mayutan, tidak setuju dengan wacana pelabelan BPA. Dia memandang, pelabelan BPA tidak lepas dari persaingan usaha produsen air minum dalam kemasan (AMDK) besar.

“Kenapa hanya galon keras polikarbonat yang dilabeli dengan kalimat negatif? Padahal yang saya tau galon tipis PET juga ada potensi bahayanya seperti EG, DEG dan antimon,” kata Mayutan.

Dia menepis anggapan yang menyebutkan gangguan kesehatan akibat mengonsumsi air dari dalam galon guna ulang kemasan polikarbonat yang tahan banting. "Selama ini nggak ada komplain kesehatan dari konsumen air isi ulang ini," kata pedagang yang telah puluhan tahun menjajakan air minum ini.

Baca juga : Pakar Hukum Minta Pelabelan BPA Galon Guna Ulang Tak Dipaksakan

Dia menilai, wacana pelabelan tersebut sangat tidak beralasan. Dia mengatakan, galon guna ulang juga telah tahapan dan rangkaian penelitian dan uji lab sebelum digunakan konsumen.

Secara pribadi, dia mengaku lebih senang menggunakan galon guna ulang dibanding galon sekali pakai. Dia mengatakan, galon sekali pakai menimbulkan tumpukan sampah. Hal tersebut yang seharusnya menjadi perhatian Pemerintah dibanding pelabelan BPA.

Pemilik depot air lainnya bernama Mus mengaku tidak percaya dengan isu galon guna ulang yang berdampak pada kesehatan. Menurutnya, itu hanya hoaks yang dihembuskan guna menjatuhkan pihak tertentu. "Saya belum percaya, karena hoaks ya," kata wanita yang sudah berdagang air minum puluhan tahun ini.

Mus meminta agar kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah berpihak pada pengusaha kecil. Menurutnya, Pemerintah juga harus melihat dampak kebijakan tersebut pada industri UMKM.

Baca juga : Menpora Segera Bahas Anggaran Piala Dunia U-17

Salah satu pegawai depot air minum Biru di Depok Wardah mengungkapkan, selama ini tidak ada keluhan dari masyarakat terkait penggunaan galon guna ulang. Dia mengatakan, selama empat tahun melayani masyarakat, tidak ada satupun konsumen yang mengeluhkan gangguan kesehatan.

"Sehari itu kami biasa mengisi 400-600 galon. Tidak ada satu pun dari konsumen yang merasa kesehatannya bermasalah," katanya.

Menurutnya, publik kemungkinan besar akan bersikap acuh kalaupun Pemerintah mengeluarkan aturan pelabelan BPA. Dia mengatakan, galon guna ulang sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air mereka.

Dia mengatakan, penggunaan galon guna ulang sudah sesuai bagi masyarakat untuk mengisi kembali air minum mereka. Hal ini berbeda dengan galon sekali pakai yang memang tidak boleh untuk dipakai kembali.

Baca juga : PSSI-Kemenpora Segera Bahas Persiapan Piala Dunia U-17

Hal serupa juga diungkapkan pedang depot Puguh. Dia mengaku tidak khawatir kebijakan tersebut bakal menggerus bisnisnya. Namun, dia tetap meminta Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang logis.

"Kalau saya kan jualan air, jadi apa pun kemasan yang sama bawa pasti saya isi. Rezeki sudah ada yang ngatur," katanya. 

Dalam sehari, toko yang dimiliki Puguh bisa melayani sekitar 40 konsumen. Selama masa itu pula tidak ada konsumen yang mengeluhkan gangguan kesehatan setelah meminum air dari galon guna ulang.

"Itu hoaks saja. Saya tidak percaya. Sudah puluhan tahun dagang, pelanggan juga banyak yang kembali lagi, sehat-sehat aja," katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.