Dark/Light Mode

Maulid Nabi, PPI Unas Ajak Generasi Muda Jaga Kelestarian Alam

Rabu, 4 November 2020 12:08 WIB
Ketua PPI Unas, Dr. Fachruddin Mangunjaya
Ketua PPI Unas, Dr. Fachruddin Mangunjaya

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1442 H, Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (Unas) bekerja sama dengan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Majelis Ulama Indonesia (LPLHSDA-MUI), menggelar talkshow secara virtual

Dalam rilisnya, Ketua PPI Unas, Dr. Fachruddin Mangunjaya mengatakan, selama perjalanan dakwahnya, Rasulullah SAW telah meletakkan prinsip-prinsip dasar untuk menjaga keseimbangan alam. Mulai dari pengaturan tata ruang hidup yang dikenal dengan hima atau kawasan konservasi habitat bagi satwa dan tumbuh-tumbuhan, anjuran untuk menanam pohon, dan mencontohkan kepada sahabatnya untuk melindungi makhluk hidup.

Baca juga : Maulid Nabi Momentum Jaga Persatuan Untuk Keutuhan NKRI

“Rasulullah SAW juga mengajarkan jenis-jenis hewan apa saja yang dapat dikonsumsi atau dipelihara manusia. Kemudian itu menjadi kajian para fuqaha mengenai etika manusia dalam memperlakukan hewan dan makhluk hidup lainnya,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, kehadiran satwa atau hidupan liar di muka bumi sangatlah penting. “Kehadiran mereka dapat membantu bahkan melakukan hal yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi manusia. Misalnya, seperti penyerbukan dan penyebaran biji-bijian di hutan,” tambah Fachruddin.

Baca juga : Pulang Dari Kroasia, Gelandang Muda Persija Senang Banyak Kemajuan

Sementara itu, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Drh. Indra Exploitasia, M.Si. menyampaikan, kekayaan alam seperti satwa dan tumbuhan merupakan asset yang berharga bagi negara. Oleh sebab itu, mereka perlu dilindungi karena sangat menentukan kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.

“Di tengah situasi pandemi saat ini, kita belajar bahwa penyakit dapat menjadi penyebab kehancuran dari spesies manusia. Maka pendekatan dengan agama ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kesehatan dan ruang hidup baik bagi manusia, maupun ruang hidup bagi makhluk hidup lain, seperti satwa dan tumbuh-tumbuhan,” jelasnya dalam sambutan.

Baca juga : KPK Muka Tembok

Senada dengan hal tersebut, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PLHSDA) MUI, Dr. Hayu S. Prabowo mengatakan, pendekatan agama khususnya Islam kini menjadi pendakatan yang makin banyak digali dan dikembangkan, karena pendekatan ilmiah saja tidak mendorong manusia dan banyak negara untuk menjaga kelestarian alam.

“Pendekatan agama justru sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern saat ini, seperti ajaran Islam yang menekankan tentang keseimbangan dan keberlanjutan sangat sejalan dengan inisiatif Sustainable Development Goals. Dimana tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan harus sejalan beriringan dan memberikan manfaat pada semua makhluk hidup,” tutur Hayu. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.