Dark/Light Mode

Negara Ngutang Ke Bulog 4,5 T

Buwas Waswas

Rabu, 29 Desember 2021 07:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021). (Foto: sindonews)
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021). (Foto: sindonews)

RM.id  Rakyat Merdeka - Negara ternyata punya utang besar ke Bulog. Jumlahnya mencapai Rp 4,5 triliun. Kondisi ini membuat Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas waswas. Sebab, Bulog juga punya utang ke bank yang harus segera dibayar.

Buwas menjelaskan, utang itu merupakan akumulasi dari permintaan Pemerintah ke Bulog untuk menyalurkan bantuan beras ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Termasuk program bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra).

Baca juga : Kakao Sumbang Rp 44,5 T Bagi Perekonomian

"Memang, ada beberapa utang negara kepada kami. Di antaranya adalah masalah bantuan beras PPKM, termasuk Bansos Rastra yang lalu. Memang, utangnya hampir Rp 4,5 triliun," beber mantan Kepala BNN ini, dalam konferensi pers Kecukupan Stok Beras Nasional Jelang Tahun Baru, di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Kementerian Sosial dan Bulog telah menyalurkan bantuan beras PPKM kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 28,8 juta orang di seluruh Indonesia. Bulog sudah menggelontorkan beras fortivit kepada 7 provinsi untuk 2.150 balita sebagai upaya Pemerintah menurunkan prevalensi stunting. Tak hanya itu, Bulog juga menyalurkan beras tanggap darurat sebanyak 8.500 ton sepanjang 2021.

Baca juga : RI, Negara Paling Aktif Gelar Dialog Peradaban

Apesnya, dana yang dipakai Bulog untuk menyalurkan beras tersebut merupakan dana pinjaman dari bank. Hal ini yang kemudian membuat Buwas menjadi waswas. Karena ia khawatir bunga pinjaman dari bank semakin besar.

Sebab itu, ia berharap Pemerintah segera membayar utang ke Bulog. Dengan begitu, Bulog bisa melunasi utang ke bank. Jika Pemerintah tidak memberikan dana ke Bulog, Buwas khawatir dampak akan merembet ke belanja cadangan beras pemerintah (CBP).

Baca juga : Pemda Wajib Pantau Wisman

"Sedangkan, Bulog ini membelanjakan CBP (cadangan beras pemerintah) dengan dana utang. Tentunya efeknya adalah berkaitan dengan masalah gula. Semakin utang ini tidak terbayarkan oleh Bulog ke bank maka semakin besar bunganya," urainya.

Mantan Kabareskrim Polri itu mengungkapkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum dapat membayarkan utang tersebut ke Bulog. Sebab, Menkeu masih menantikan regulasi Menteri Sosial yang mesti diubah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.