Dark/Light Mode

Nasihati Menteri Jelang Pemilu Dan Pilpres 2024

Jokowi Masih Pake Gaya Solo

Rabu, 11 Mei 2022 06:30 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Sidang Kabinet yang digelar di Istana Negara, Senin (9/5). (Foto: YouTube Setkab)
Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Sidang Kabinet yang digelar di Istana Negara, Senin (9/5). (Foto: YouTube Setkab)

 Sebelumnya 
Lalu apa kata parpol pendukung pemerintah terkait nasihat Jokowi ke para menteri ini? Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menyebut, nasihat Jokowi itu disampaikan karena melihat ada menteri yang sibuk memoles citra menuju 2024. Padahal, kata dia, tugas utama menteri adalah memprioritaskan agenda presiden.

“Bukan menarsiskan diri, menjalankan agenda politik pribadi ingin menjadi calon presiden," kata Masinton, kemarin. 

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan, nasihat presiden itu akan dijalankan oleh bosnya di Golkar, Airlangga Hartarto. Kata dia, Airlangga sebagai Menko Perekonomian akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Baca juga : Prabowo Diprediksi Hadapi Tantangan Ini Di Pilpres 2024

Menurutnya, Airlangga tidak pernah melepaskan tanggung jawabnya, menjalankan tugasnya dalam memulihkan ekonomi nasional. Bahkan saat ini, melalui koordinasi yang dilakukan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata ekonomi global. 

"Pak Airlangga sangat mengetahui bagaimana beliau menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikkan elektabilitas partai dan capres," kata Ace, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Partai oposisi juga memuji Jokowi. Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengapresiasi nasihat Jokowi kepada jajarannya. Ia berharap, dengan arahan tersebut tidak ada lagi menteri yang coba melakukan manuver politik inkonstitusional dan sibuk mempersiapkan Pilpres 2024. 

Baca juga : Polisi Dan Militer Siaga Penuh Amankan Pilpres Filipina 2022

Namun, ia ragu arahan Jokowi ini akan didengarkan jajarannya. Soalnya, hanya disampaikan lewat sindiran tanpa adanya sanksi. "Sebagai atasan, bukan sindiran yang mesti disampaikan, melainkan tindakan nyata berupa sanksi tegas," ucapnya.

Sementara, Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, apa yang disampaikan Jokowi menggambarkan beberapa hal. Pertama, apa yang disampaikan Jokowi itu tentu tidak mengada-ada. Jokowi pastinya terus memantau apa yang dilakukan anak buahnya, dan pastinya mengetahui ada anak buahnya yang sudah sibuk dengan agenda pilpres. 

Kedua, kata dia, Jokowi mulai resah dan gelisah ditinggalkan anak buahnya yang sibuk mau nyapres. Karena itu, wajar kalau Jokowi lantas mengingatkan anak buahnya agar jangan lupa tugas pokoknya sebagai menteri. Pasalnya, berhasil atau gagalnya pembangunan adalah tanggung jawab presiden, bukan menteri. 

Baca juga : Partai Golkar: Idul Fitri Momentum Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2024

Namun, menurut dia, dalam kondisi seperti ini Jokowi harusnya berbicara tegas. Tak bisa lagi menggunakan gaya Solo yang halus dan hanya menyindir. Dosen Universitas Paramadina ini menilai gaya tersebut tak akan efektif. 

Senada, disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Kata dia, para menteri melakukan kampanye karena selama ini tidak ada larangan tertulis soal aturan tersebut. Apalagi, Jokowi juga tidak pernah melarang menterinya melakukan kampanye.

"Karena sudah ada lampu hijau dari Jokowi, jadi mereka gaspol keliling-keliling untuk pencapresan," kata Ujang, tadi malam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.