Dark/Light Mode

Antisipasi Kelangkaan Pangan

Jokowi: Jangan Biarkan Lahan Telantar, Kosong

Kamis, 9 Juni 2022 07:55 WIB
Presiden Jokowi menghadiri acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (08/6/2022). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi menghadiri acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (08/6/2022). (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Jokowi pun mengajak para petani dan masyarakat mengambil peluang dan memanfaatkan lahan yang mereka kelola dengan menanam tanaman pangan pokok. Seperti padi, jagung, porang, hingga sorgum.

“Jangan sampai kita biarkan ada lahan yang telantar, ada lahan yang tidak produktif, benar? Ada lahan yang tidak digunakan apa-apa dibiarkan, nggak boleh. Semuanya harus produktif,” imbaunya.

Jokowi juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bergerak cepat membantu para petani. Lahan yang terbengkalai karena masalah prosedur, harus dibereskan.

Baca juga : Bareng Ganjar, Jokowi Rayakan Hasil Panen Ribuan Petani Perhutanan Sosial

“Semuanya harus produktif. Nanti itu urusannya Bu Menteri Kehutanan. Ada lahan misalnya HGU sudah lebih dari 10 tahun, lebih dari 20 tahun tidak diapa-apain, itu nanti urusannya Bu Menteri LHK plus Pak Menteri BPN,” tegas Jokowi.

Menurutnya, petani bisa menanam tanaman yang cocok dengan kondisi tanah di wilayahnya. Di Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, Jokowi menilai tanaman sorgum-lah yang pas.

“Karena kalau tanam padi, airnya agak sulit dan top soil-nya hanya tipis banget. Yang pas apa? Sorgum,” terangnya.

Baca juga : Antisipasi Serangan Siber, BMKG Kerja Sama Dengan BSSN Luncurkan CSIRT

Sementara daerah lain, bisa menanam tanaman pokok lain yang bernilai ekonomi cukup baik. Seperti jagung, dan porang.

“Silakan. Harga jagung ini pas naik. Mau ditanami porang silakan, ini juga akan terus naik karena dunia membutuhkan,” tutup Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya menaikkan jumlah petani menjadi 1,2 juta melalui Program Makmur. Program ekosistem Makmur dinilai mampu membuka lapangan kerja.

Baca juga : Jokowi-Mega Disarankan Ngopi-ngopi

“Ini upaya meningkatkan pendapatan petani hingga 46 persen lebih tinggi dari sebelumnya,” ujar Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.