Dark/Light Mode

Sebagai Bonus Keunggulan Indikator Kinerja Utama Tahun 2021

Kemendikbudristek Berikan Penghargaan Kepada PTN

Senin, 27 Juni 2022 14:43 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk mewujudkan manusia yang berdaya saing sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemerintah mendorong perguruan tinggi untuk mengimplementasikan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 dan Nomor 3/M/2021.

Untuk memotivasi hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penghargaan dan dana tambahan Rp332 miliar kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai bonus keunggulan IKU tahun 2021.

"Penghargaan ini merupakan bagian program Insentif Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) berdasarkan hasil capaian IKU yang telah ditetapkan oleh Kementerian melalui Merdeka Belajar Episode 6: Transformasi Dana Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi," ujar Pelaksana tugas Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Nizam.

Hal itu disampaikannya pada acara peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-21: Dana Abadi Perguruan Tinggi, di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (27/6).

Pemberian penghargaan ini dikelompokkan ke dalam empat liga, yaitu liga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU), liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker), dan liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja Seni (PTN Satker Seni).

Penghargaan yang diberikan kepada PTN adalah penghargaan keunggulan IKU 1 sampai dengan IKU 8 serta penghargaan bagi PTN yang masuk ke dalam posisi top 10 persen di masing-masing liga.

Baca juga : UMKM Mampu Penuhi Pesanan Kementerian Dan Lembaga

Dalam penilaiannya, tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek menentukan dua kriteria penilaian yaitu poin pencapaian dan poin pertumbuhan.

Kriteria poin pencapaian akan diberikan nilai maksimal 10 dari setiap indikatornya ketika capaian PTN berhasil mencapai target standar emas (Gold Standard) yang telah ditentukan sebelumnya untuk masing-masing indikator.

Sementara itu, kriteria pertumbuhan dilihat dari perkembangan IKU dari tahun sebelumnya. Untuk liga PTNBH, dua PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan dari Kemendikbudristek yaitu Universitas Indonesia (UI) dengan nilai pencapaiannya 75 poin dan pertumbuhannya sebesar 477, serta Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan nilai pencapaiannya 74 poin dan pertumbuhannya sebesar 53.

Untuk liga PTNBLU, PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan nilai pencapainnya 72 poin dan pertumbuhannya sebesar 129, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan nilai pencapaiannya 71 poin dan pertumbuhannya sebesar 29. 

Lalu, Universitas Negeri Padang (UNP) dengan nilai pencapaiannya sebesar 68 poin dan pertumbuhannya sebesar 59, dan Universitas Brawijaya (UB) nilai pencapaiannya sebesar 65 poin dan pertumbuhannya sebesar 39.

Untuk liga PTN Satker, PTN yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta dengan nilai pencapaiannya sebesar 65 poin dan pertumbuhannya sebesar 198.

Baca juga : Kejagung Tindaklanjuti Laporan Pinjaman Mencurigakan Perusahaan Tambang

Lalu, Universitas Negeri Manado (Unima) dengan nilai pencapaiannya sebesar 63 poin dan pertumbuhannya sebesar 282.

Serta, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dengan nilai pencapaiannya sebesar 52 poin dan pertumbuhannya sebesar 154.

Sementara itu, untuk liga PTN Satker Seni yang masuk top 10 persen dan menerima penghargaan yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan nilai pencapaiannya sebesar 41 poin dan pertumbuhannya sebesar 359.

Di samping itu, Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan dan memberikan bonus insentif sebesar Rp1 miliar kepada masing-masing PTN yang unggul pada setiap indikator dari delapan IKU.

Pertama, lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak. Kedua, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Lalu ketiga, dosen berkegiatan di luar kampus. Keempat, praktisi mengajar di dalam kampus.

Kelima, hasil kerja dosen digunakan masyarakat. Berikutnya keenam, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Ketujuh, kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Dan terakhir, kedelapan, program studi berstandar internasional.

Baca juga : Banyak Museum Swasta Terancam Tutup, Kemendikbud Harus Beri Perhatian

Untuk PTNBH, perguruan tinggi yang unggul pada IKU kesatu yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). IKU kedua diberikan kepada Institut Pertanian Bogor (IPB), IKU ketiga diberikan kepada Universitas Airlangga (Unair), dan IKU keempat diberikan kepada IPB.

Lalu, IKU kelima diberikan kepada ITS, IKU keenam diberikan kepada UI, IKU ketujuh diberikan kepada UNS, dan IKU kedelapan diberikan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kemudian untuk PTNBLU, perguruan tinggi yang unggul pada IKU kesatu yaitu Universitas Brawijaya (UB), IKU kedua diberikan kepada Unesa, IKU ketiga dan keempat diberikan kepada UNY.

Selanjutnya, IKU kelima diberikan kepada Universitas Negeri Malang (UM), IKU keenam diberikan kepada Universitas Andalas (Unand), IKU ketujuh diberikan kepada Universitas Pattimura (Unpatti), dan IKU kedelapan diberikan kepada UNY.

Untuk PTN Satker, perguruan tinggi yang unggul pada IKU pertama yaitu Institut Teknologi Kalimantan (ITK), IKU kedua dan ketiga diberikan kepada Universitas Negeri Manado (Unima), IKU keempat diberikan kepada Universitas Palangka Raya (UPR).

Selanjutnya, IKU kelima diberikan kepada Unsika, IKU keenam diberikan kepada ISI Denpasar, IKU ketujuh diberikan kepada UPR, dan IKU kedelapan diberikan kepada UPN Veteran Jakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.