Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Demi Kembalikan Kejayaan
Koperasi Siap Nih, Bangun Pabrik Minyak Makan Merah
Senin, 11 Juli 2022 07:55 WIB
Sebelumnya
“Kemarin di Medan, saat kunjungan Presiden Jokowi, saya, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke PPKS, sudah ada arahan dari Presiden segera bangun pabriknya oleh koperasi. Saat ini sudah ada 12 koperasi yang menyatakan kesiapannya,” ungkap Menkop.
Ke-12 koperasi tersebut tersebar di kawasan Sumatera Utara (Sumut), Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Rata-rata, koperasi tersebut memang sudah punya kebun sawit. Di Keling Kumang, Kalimantan Barat (Kalbar), misalnya. Meskipun bisnis utamanya Credit Union (CU), tetapi anggotanya adalah petani kelapa sawit. Mereka sudah menyiapkan lahan seluas 2.000 hektar.
Baca juga : Teten Dorong Koperasi Bangun Pabrik Minyak Makan Merah
Jumlah yang sama, juga sudah disiapkan koperasi di Sumut. Sementara di Sumbar, malah lebih besar lagi. Yakni, 3.000 ha lahan.
“Betul-betul ini jadi terobosan, untuk bagaimana koperasi masuk ke sektor produktif lewat produk unggulan nasional, bukan lagi tersier, jangan lagi ngurusinnya pinjam, nabung uang saja,” bebernya.
Nantinya, produk minyak makan merah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan yang multifungsi. Mulai untuk menggoreng, hingga dapat dikonsumsi langsung sebagai minyak makan. “Minyak makan merah akan lebih murah dan sehat,” ungkap Teten.
ehat, lantaran minyak makan merah memiliki kandungan gizi tinggi. Minyak itu mengandung beta karoten, fitonutrien (vitamin A, vitamin E, dan squalene), serta komposisi asam lemak.
Minyak ini menjadi produk fungsional yang strategis dalam pengentasan stunting di Indonesia.
Kandungan fitonutrien pada minyak makan merah, terutama vitamin E, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetikal.
Baca juga : Juara Malaysia Open, Apri/Fadia Langsung Bidik Gelar Masters
Bahan ini diyakini dapat mencegah penuaan dini dan bahan farmasi pencegah penyakit degeneratif. “Malaysia sudah buat dan diekspor ke China untuk pengadaan vitamin,” imbuhnya.
Saat ini, prototype mesinnya sedang disempurnakan. Terutama, pada bagian Detail Engineer Design (DED). Teten dijanjikan, Oktober tahun ini selesai.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya