Dark/Light Mode

Tanpa Pinjaman Luar Negeri

Program Penanggulangan Terorisme Jalan Terus

Jumat, 2 September 2022 12:09 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

 Sebelumnya 
Adapun peruntukkannya, Boy menguraikan ada 3 poin besar yakni, Pusat Analisis dan Pengendalian Krisis (Pusdalsis) totalnya Rp 1,3 triliun yang sifatnya multi years 2023-2025.

Lalu peralatan Early Warning System (EWS) sebesar Rp 514 miliar, Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Kerja Sama (Pusdiklat) Terorisme, juga Pusdiklat kerja sama internasional Rp 397 miliar.

Boy menjelaskan, BNPT selama ini mengintegrasikan data Dukcapil guna mendeteksi lokasi-lokasi publik seperti terminal dan bandara.

Baca juga : Dukung Pengunaan Produk Dalam Negeri, Ralali.com Luncurkan Ralali Tender

Misalnya, bagaimana jika nanti ada Daftar Pencarian Orang (DPO), atau hal-hal yang yang perlu dideteksi di gerbang-gerbang atau perbatasan.

Sehingga, dengan peralatan tersebut yang akan dikombinasikan dengan alat yang dimiliki lembaga terkait, ini akan mampu menjadi deteksi dari pencarian orang itu.

"Itu yang juga pengawasan orang melalui peralatan yang kita taruh di public area," terang jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini.

Baca juga : Dana Desa Bisa Kendalikan Inflasi

Kemudian Pusdalsis, sampai hari ini BNPT baru punya pusat analisisnya saja, tapi Dal Krisisnya belum. Dal krisis yang dimaksud adalah keterkaitan command center dan kondisi fisik di lapangan, ada peralatan dan ada posko mobile.

Ketika terjadi krisis, di tempat-tempat tertentu dalam konteks serangan terorisme, bisa dilakukan monitoring langsung secara realtime terhadap petugas-petugas di lapangan.

"Ini memerlukan sarana, teknologi yang tidak murah memang. Misalkan penyerangan teroris terhadap kantor pemerintah misalkan, kita bisa mengendalikan, karena Pusdalsis pada akhirnya dapat merumuskan kebijakan, keputusan bahkan sarana dari Bapak Presiden siapa yang cocok diturunkan dalam menghadapi ancaman seperti itu, ancaman yang sudah merah," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.