Dark/Light Mode

Mahfud: Dari Dulu, Saya Dukung OTT KPK

Rabu, 21 Desember 2022 20:27 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara mengenai pernyataannya soal OTT KPK, yang kemarin dimuat di akun Instagram pribadinya. 

Dalam postingan itu, Mahfud membenarkan pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengatakan bahwa banyak OTT itu tidak baik. 

Mahfud bilang, daripada kita selalu dikagetkan oleh OTT, lebih baik pemerintah melakukan digitalisasi. Agar tak ada celah korupsi.

Baca juga : Tahun Baru, Harga Baru

"Ada yang memaknai keliru postingan saya sebelumnya. Saya sejak dulu mendukung OTT oleh KPK. Sampai saat ini. Tetapi, saya juga mendukung upaya minimalisasi OTT. Dengan menutup celah korupsi melalui digitalisasi. Itu, kan baik. Jadi, tak ada yg melarang OTT," jelas Mahfud via Instagram, Rabu (21/12).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai, OTT bagus sekali.

Mahfud menegaskan, dialah orang pertama yang bilang bahwa prestasi KPK sekarang ini, tak kalah bagus dari KPK yg sebelumnya. Karena keberanian OTT-nya Iebih produktif.

Baca juga : Mahfud: Teroris Musuh Kemanusiaan, Bukan Pejuang Agama

"Ini bisa dicek dari berbagai jejak digital. Ketika orang mencemooh KPK sekarang yang katanya lemah, saya yang pertama bilang di akhir 2020, bahwa secara kuantitatif, KPK di bawah Pak Firli lebih produktif dari KPK sebelumnya. Belum setahun, sudah meng-OTT dua menteri dan beberapa orang kepala daerah serta DPR/DPRD," beber Mahfud.

Namun, tanpa melarang dan tetap mendukung OTT, Mahfud menilai, upaya meminimalisir OTT sebagai suatu hal yang sangat bagus.

Karena, dapat menutup celah bagi korupsi, melalui digitalisasi aplikasi dalam penentuan proyek-proyek APBN/APBD. Seperti yang dikatakan Luhut.

Baca juga : UMKM Cibaduyut Bandung Siap Dukung Prabowo

"Jadi mari kita dukung OTT oleh KPK. Dan kita dukung juga upaya meminimalisir OTT, dengan menutup celah korupsi melalui digitalisasi," tegas Mahfud.

Dia meyakini, digitalisasi untuk meminimalisir OTT efektif untuk menutup celah korupsi. Ini tak harus diartikan menghentikan OTT.

"Menurut saya, setiap upaya menutup celah korupsi adalah bagus. Tapi, sebelum ada bukti bahwa upaya menutup celah korupsi itu efektif, OTT harus tetap jalan," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.