Dark/Light Mode

Cadas, Jubir Kemenkeu Jawab Sentilan AHY Soal Capaian Di Bidang Ekonomi

Minggu, 30 Juli 2023 18:02 WIB
Jubir Kemenkeu Yustinus Prastowo (Foto: Instagram)
Jubir Kemenkeu Yustinus Prastowo (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo menjawab sentilan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terhadap capaian pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahteraan.

Lewat pidato politiknya pada 14 Juli lalu, AHY menyebut Indonesia mengalami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius di bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, dalam sembilan tahun terakhir. Sekalipun ada capaian yang berhasil diraih.

"Pidato politik yang menggelitik. Saat dunia menjuluki kita bright spot di tengah suramnya ekonomi global, tudingan mandek bahkan mundur, hanya menebar pesimisme," kata Yustinus via Twitter,  Minggu (30/7).

Terkait hal tersebut, Yustinus pun menyampaikan sejumlah penjelasan, sebagai bentuk pemenuhan hak publik untuk diskursus yang sehat dan terbuka.

Pembangunan Infrastruktur

Hal pertama yang dijelaskan Yustinus adalah soal pembangunan infrastruktur, yang harus diakselerasi untuk mengejar kemajuan, meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya logistik, dan menumbuhkan sektor ekonomi baru.

Baca juga : Ojol Ganjar Berbagi Kebaikan Dengan Sembelih Belasan Hewan Kurban Di Banten

"Daya saing akan naik kesejahteraan merata. Ini prasyarat niscaya bagi Indonesia untuk maju," jelas Yustinus, yang juga Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Akselerasi infrastruktur, lanjutnya, dilakukan tanpa menomorduakan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan dan miskin.

Karena faktanya, lebih dari separuh belanja APBN memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Asal tahu saja, sebanyak 55,2 persen atau Rp 492 triliun dari total belanja pemerintah pusat, merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Baik melalui perlindungan sosial, petani dan UMKM, pendidikan, infrastruktur, dan sektor pelayanan publik lainnya.

Dukungan Terhadap UMKM

Baca juga : Syahrul Limpo Di Ujung Tanduk

Yustinus menjelaskan, pemerintah telah melakukan berbagai program pemberdayaan untuk mendukung akses permodalan UMKM.

"Dukungan terhadap masyarakat miskin dan rentan, dilakukan melalui subsidi bunga, UMi, dan KUR," kata Yustinus.

Sementara akses ke pekerjaan, diperluas melalui program Prakerja dan pelatihan di BLK.

Tahun 2022, dukungan UMKM yang terealisasi mencapai Rp 26,1 triliun. Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersalur Rp 364,3 triliun untuk 7,6 juta debitur.

Nilai penjaminan UMKM mencapai Rp 12,7 triliun untuk 764 ribu debitur.

Baca juga : Evaluasi Kinerja Internal Belum Begitu Mendalam

Selain itu, pemerintah juga memberikan jaminan korporasi Rp 2,2 triliun untuk 8 debitur.

"Ketimbang bicara normatif belaka, lebih baik berpijak pada data dan fakta," ujar Yustinus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.