Dark/Light Mode

Cadas, Jubir Kemenkeu Jawab Sentilan AHY Soal Capaian Di Bidang Ekonomi

Minggu, 30 Juli 2023 18:02 WIB
Jubir Kemenkeu Yustinus Prastowo (Foto: Instagram)
Jubir Kemenkeu Yustinus Prastowo (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Pernyataan ini disampaikan Yustinus, untuk meluruskan pernyataan AHY yang mengatakan, negara perlu meningkatkan perlindungan dan bantuan kepada puluhan juta pelaku UMKM melalui pelatihan, akses permodalan dan juga pemasaran.

"Kredit Usaha Rakyat perlu ditingkatkan jumlahnya dan diperbaiki penyalurannya. Tingkatkan kemitraan antara usaha besar dengan UMKM. Bantu pedagang-pedagang kecil dan angkutan kota," tutur AHY.

Kesejahteraan ASN

Dalam pidatonya, AHY juga mengkritik pemerintah soal kesejahteraan abdi negara, yang menurutnya kurang diperhatikan.

"Sembilan tahun terakhir, gaji mereka hanya naik dua kali, dengan akumulasi kenaikan 11 persen saja. Mestinya, gaji ASN, Guru, Tenaga Kesehatan, TNI-Polri, perangkat desa dan pensiunan, dinaikkan setiap tahun," papar AHY.

Baca juga : Ojol Ganjar Berbagi Kebaikan Dengan Sembelih Belasan Hewan Kurban Di Banten

"Jika dikaitkan dengan inflasi, gaji mereka sebenarnya terus mengalami penurunan. Ini jelas tidak adil. Kebijakan ini mesti diubah dan diperbaiki. Kita juga harus memperhatikan nasib guru dan pegawai honorer. Secara bertahap, angkat mereka sebagai ASN, dengan kebijakan yang tepat," imbuh putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Menanggapi hal ini, Yustinus menerangkan, dalam periode 2019 hingga 2022, belanja pegawai tumbuh rata-rata 3,8 persen. Antara lain untuk kenaikan gaji dan pensiun pokok, THR, gaji ke-13, serta perbaikan tunjangan kinerja  K/L (seiring capaian reformasi birokrasi).

Untuk tenaga pendidik, pada 2022, pemerintah telah memberikan Tunjangan Profesi Guru (PNS) utk 577 ribu guru dan TPG PNS untuk 1,06 juta guru.

"Tunjangan kinerja ini adalah penilaian yang lebih fair, karena didasarkan pada capaian kinerja. Selanjutnya, kita tunggu kejutan dalam Pidato Presiden RUU APBN 16 Agustus nanti," ucap Yustinus.

Subsidi Pupuk

Baca juga : Syahrul Limpo Di Ujung Tanduk

AHY mengingatkan, ketika terjadi krisis dan tekanan ekonomi yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat, prioritas dan alokasi anggaran negara seharusnya diarahkan untuk meringankan penderitaan rakyat.

Terutama, bagi para petani, nelayan, kaum buruh, dan golongan lemah lainnya.

Subsidi listrik untuk kalangan miskin, subsidi solar untuk nelayan, dan subsidi pupuk untuk petani, harusnya bisa lebih diperkuat dan tepat sasaran.

Saat ini, kata AHY, memang ada pupuk subsidi. Tetapi, petani mengeluhkan jumlahnya sangat sedikit.

Baca juga : Evaluasi Kinerja Internal Belum Begitu Mendalam

Petani seolah dipaksa harus membeli pupuk non-subsidi di pasaran, padahal harganya berkali-kali lipat lebih mahal.

Kemudian,  harga jual hasil panen sering dipermainkan para tengkulak, juga dihancurkan oleh kebijakan impor di saat petani kita sedang panen raya.

"Banyak petani mengeluh, Mas, kami sampun (sudah) megap-megap," cetus AHY.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.