Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Presiden Minta Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Semoga Saja Permasalahan Rempang Happy Ending Ya…
Rabu, 27 September 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Konflik agraria dalam pembangunan Rempang Eco-City semoga happy ending. Sebab, Presiden Jokowi telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengedepankan penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan sejumlah jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/9).
“Presiden Jokowi memberi arahan agar masalah di Rempang diselesaikan secara baik, kekeluargaan dan tetap mengedepankan hak-hak dan kepentingan masyarakat di sekitar lokasi itu diadakan,” ujar Bahlil.
Baca juga : Jokowi Instruksikan Diselesaikan Kekeluargaan, Konflik Rempang Bisa Happy Ending
Diakui Bahlil, pihaknya juga telah berkunjung langsung ke Pulau Rempang beberapa hari lalu untuk bertemu dengan masyarakat di sana.
Berdasarkan hasil kunjungannya, dia menemukan solusi, yakni melakukan pergeseran rumah warga ke area yang masih berada di Pulau Rempang, bukan relokasi atau penggusuran.
“Tadinya kita mau relokasi dari Rempang ke Galang. Tapi sekarang hanya dari Rempang ke kampung yang masih ada di Rempang,” ungkapnya.
Baca juga : Hasil Rapat di Istana, Rempang Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Menurut Bahlil, warga terdampak akan dipindahkan ke Tanjung Banun, dan sudah ada 300 Kepala Keluarga (KK) dari total 900 KK yang bersedia dipindahkan.
Di samping itu, masyarakat juga akan diberikan penghargaan berupa tanah seluas 500 meter persegi berikut dengan sertipikat hak miliknya, serta dibangunkan rumah dengan tipe 45.
“Apabila ada rumah yang lebih dari tipe 45 dengan harga Rp 120 juta, apabila ada yang lebih, nanti dinilai oleh KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) berapa, itu yang akan diberikan,” ucap Bahlil.
Baca juga : Pemkab Bekasi Perkuat Jaminan Anggota Korpri
Dalam rapat tersebut, Bahlil juga melaporkan bahwa dari 17 ribu hektare area Pulau Rempang, hanya sekitar 8 ribu hektare lahan saja yang akan dikelola terlebih dahulu. Selebihnya masih hutan lindung.
“Kami fokus pada 2.300 hektare tahap awal untuk pembangunan industri yang sudah kami canangkan tersebut untuk membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel,” tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya