Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Presiden Minta Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Semoga Saja Permasalahan Rempang Happy Ending Ya…
Rabu, 27 September 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, jika tak segera diselesaikan, konflik agraria di Rempang dapat berimbas pada iklim investasi di Indonesia.
Indonesia akan mengalami kerugian yang cukup besar dari segi investasi karena investor bisa saja menarik modalnya.
“Kerugian kedua, kalau itu tidak jadi, artinya perencanaan produksi dan segala macem juga hilang, opportunity cost-nya besar,” kata Agus di Jakarta, kemarin.
Tak hanya itu, Agus menyebut apa yang terjadi di Rempang dapat menjadi preseden buruk bagi Indonesia di mata investor luar negeri.
Baca juga : Jokowi Instruksikan Diselesaikan Kekeluargaan, Konflik Rempang Bisa Happy Ending
Sebab, Pemerintah menjadi pihak yang menawarkan investasi. Namun kenyataannya, justru mendapat penolakan dari masyarakat.
Sebab itu, jika menawarkan dan membuka investasi kita harus siap. Termasuk ada tidaknya studi soal antropologi, kemudian identifikasi kemungkinan konflik.
“Selain itu, bisa juga diperkirakan antisipasi, sehingga nanti mitigasi terukur agar proses investasi dapat berjalan lancar dan aman di Rempang,” katanya.
Agus melihat, sejauh ini di setiap program pembangunan infrastruktur atau investasi tidak terlihat studi antropologinya.
Baca juga : Hasil Rapat di Istana, Rempang Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Padahal, itu bisa menjadi tolok ukur untuk mengetahui beragam dampak yang mungkin bisa ditimbulkan.
“Misalnya, kalau harus dipindahkan apa sih dampaknya? Terus bagaimana sih cara bicara dengan mereka gitu. Karena tidak semua masyarakat itu punya surat yang disebut sertifikat dari Pemerintah,” ujarnya.
Namun, Agus menilai, untuk mengungkap itu semua bukan hal yang mudah. Karena pasti ada pihak lain di belakang masyarakat yang mengklaim kepemilikan tanah di Rempang.
Dia pun menduga, ada unsur politik yang menunggangi konflik di Rempang. Baik itu pihak yang ada di dalam Pemerintah maupun aparat penegak hukum.
Baca juga : Pemkab Bekasi Perkuat Jaminan Anggota Korpri
“Jadi ya pasti ada yang membekingi. Sekarang terserah presiden mau bagaimana, panggil saja semuanya rapat kabinet terbatas, tetapkan. Lalu buat Keppresnya,” tandas Agus.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 27/9/2023 dengan judul Presiden Minta Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Semoga Saja Permasalahan Rempang Happy Ending Ya…
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya