Dark/Light Mode

Kelompok Abu Zee Rencanakan Bom Bunuh Diri Pada 20 Oktober

Polisi: Tak Terkait Upaya Gagalkan Pelantikan Jokowi-Ma`ruf

Selasa, 15 Oktober 2019 17:46 WIB
Karopenmas Polri, Dedi Prasetyo (Foto: Humas Polri)
Karopenmas Polri, Dedi Prasetyo (Foto: Humas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polisi mengungkap rencana aksi teror yang hendak dilakukan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Abu Zee Ghuroba. Abu Zee sendiri, sudah ditangkap polisi pada 23 September 2019 lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, teroris bernama alias Fazri Pahlawan itu sudah siap melaksanakan aksi teror di Solo dan Yogyakarta. Rencananya kelompok ini akan melaksanakan bom bunuh diri pada 20 Oktober mendatang, bertepatan dengan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

"Dari hasil pemeriksaan oleh tim Densus 88, pengantin bom bunuh diri sudah disiapkan untuk melaksanakan aksi teror pada tanggal 20 Oktober nanti di Solo dan DIY. Targetnya kantor polisi dan rumah ibadah," ungkap Dedi di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).

Dedi memaparkan, kelompok Abu Zee memiliki jaring komunikasi ke kelompok JAD Jambi pimpinan R alias Putra yang juga sudah dicokok tim Densus 88. Kelompok R alias Putra adalah yang tertinggi dalam hierarki kelompok teror itu.

Baca juga : Prabowo Pastikan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf

Kelompok JAD Jambi, tahu semua rencana amaliyah seluruh kelompok JAD. "Dari kelompok JAD Bekasi, Bandung, Cirebon, Jateng, Jatim, Jogja, Lampung, Sulteng dan Sulut," imbuh dia.

Selain itu, Kelompok Abu Zee yang aktif di media sosial sudah merencanakan aksi teror di Jakarta dengan bahan bom TATP yang sudah dirakit.

"Komunikasi Abu Zee terstruktur di media sosial, cukup aktif. Kelompoknya dia yang berjumlah delapan orang yang akan melakukan serangkaian aksi teror di Jakarta, dengan bahan bom TATP yang dirakit," ungkap Dedi.

Selain di Yogyakarta dan Solo, kelompok teroris juga berencana beraksi dengan bom racun. "Temuan menarik pada hari ini bahwa untuk bom-bom yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh pengantin ini memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, campuran kimia lebih berbahaya," beber Dedi.

Baca juga : Dosen AB dan Kelompoknya Ingin Gagalkan Pelantikan Jokowi

"Racun ini membunuh 100 orang. Masih didalami Labfor Polri, didapat dari mana," sambungnya.

Yang jadi "pengantinnya" adalah LT. LT bersama S diciduk tim Densus 88 Antiteror di Cirebon, hari ini. "Saudara LT ini sudah dipersiapkan sebagai pengantin. Sasarannya Mako Polri di Cirebon dan tempat ibadah di Cirebon. Bahan campuran bom, ada paku, baut, gotri namun sekarang tambahan bahan kimia," terangnya.

Sekalipun begitu, Polri belum menemukan fakta adanya upaya menggagalkan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.

"Dari hasil analisis Densus 88 dan pemeriksaan terhadap para tersangka, belum ditemukan jejak upaya-upaya amaliah atau rencana serangan terorisme dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden," tutur dia.

Baca juga : Dosen IPB Abdul Basith Diduga Mau Gagalkan Pelantikan Jokowi

"(Aksi teror itu) tidak ada kaitannya dengan upaya menggagalkan Pelantikan Presiden dan Wapres," tandas Dedi. [OKT] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.