Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Audit Smelter Diperketat
Jokowi: Kalau Perlu Tripelin!
Minggu, 31 Desember 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kecelakaan smelter yang terus berulang membuat Pemerintah memperketat pengawasan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perusahaan yang mengoperasikan smelter melakukan proses audit dengan sangat teliti.
“Paling rawan di situ. Jadi harus auditnya, checking-nya didobelin, kalau perlu ditripelin, biar kejadian yang sudah sekali dua kali tidak terjadi lagi,” tegas Jokowi, usai memberikan pengarahan di Rapat Konsolidasi Nasional 2023 dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024, di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga : Usut Tuntas, Cegah Kasus Kecelakaan Kerja Terulang
Eks Wali Kota Solo ini mengakui, pengoperasian smelter memang merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan. Jokowi mengungkapkan, beberapa faktor yang membuat penanganan industri tersebut sulit dilakukan. Di antaranya, ukuran tabung yang sangat besar dan pemanasan sangat tinggi.
“Urusan di tempat yang ada pemanasannya itu. Peleburannya itu paling rawan,” ujarnya.
Baca juga : Partai Garuda: Gibran Unggul Debat, Tak Ada Yang Perlu Diperdebatkan
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, hasil investigasi awal menunjukkan ada indikasi pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Untuk itu, Luhut meminta Polri bertindak tegas atas insiden ledakan tungku smelter tersebut. “Saya mengingatkan bahwa negara kita memiliki regulasi yang jelas dan tegas. Siapapun yang melanggar akan dihadapkan pada hukum. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia,” tegas Luhut.
Baca juga : Kebut Transisi Energi Di ASEAN, Jokowi: Jepang Punya Peran Penting
Luhut mengungkapkan, berdasarkan hasil kunjungan tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi penanganan korban yang masih dalam perawatan sudah dilakukan dengan baik, termasuk melakukan evakuasi atas korban yang dirawat ke Makassar dan Jakarta.
Selain itu, pihak perusahaan juga sudah memberikan santunan sebesar Rp 600 juta untuk korban yang meninggal dunia, di luar dari santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya