Dark/Light Mode

Lima Gunung Telah Ditutup Sementara Untuk Aktivitas Pendakian

Suhu Dingin, Wisatawan Diminta Hati-hati Saat Mendaki

Jumat, 11 Januari 2019 09:24 WIB
Demi keselamatan, para pendaki diwajibkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pengelola obyek wisata pendakian. (Foto: Kementerian Pariwisata)
Demi keselamatan, para pendaki diwajibkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pengelola obyek wisata pendakian. (Foto: Kementerian Pariwisata)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengimbau para wisatawan pendaki untuk berhati-hati, dan lebih memperhatikan peraturan yang dikeluarkan pengelola lokasi pendakian di Indonesia, terkait kondisi cuaca ekstrem belakangan ini. Curah hujan yang tinggi ditambah angin kencang, membuat suhu di permukaan yang lebih tinggi menjadi semakin dingin. Terutama, di atas gunung dan jalur pendakian. Sehingga, hipotermia mungkin saja bisa dialami pendaki.

Berdasarkan laporan yang diterima Tim TCC (Tourism Crisis Center) Kemenpar, beberapa wisatawan pendaki mengalami hipotermia di sejumlah gunung yang menjadi tujuan favorit pendakian, seperti di Gunung Semeru dan Gunung Slamet.

Baca juga : Menpar Arief Yahya Usulkan Relaksasi Bagi Industri Pariwisata

Hipotermia merupakan kondisi tubuh, di mana suhu tubuh menurun sampai di bawah 37 derajat celcius, yang menjadi suhu tubuh normal manusia. Selain hipotermia, jalur pendakian yang licin juga bisa menjadi salah satu tantangan saat melakukan pendakian di cuaca ekstrem.

"Kami mengimbau kepada para pendaki untuk berhati-hati, dan lebih memperhatikan peraturan yang dikeluarkan pengelola sejumlah lokasi pendakian di Indonesia," ujar Guntur Sakti selaku Ketua Tim TCC (Tourism Crisis Center) Kemenpar, Kamis (10/1).

Baca juga : Kominfo Klarifikasi Hoaks Game Kekerasan

Ia juga mengingatkan para pendaki agar mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan pendakian, dengan baik dan matang. Mulai dari logistik, peralatan, dan perlengkapan mendaki. “Juga perhatikan karakter dan trek jalur pendakian yang akan ditempuh," kata Guntur. Menurutnya, hingga saat ini, tidak ada wisatawan pendaki yang mengalami kendala serius.

Kemenpar melalui Tim TCC juga terus memonitor lokasi-lokasi pendakian yang jadi favorit wisatawan. Sejumlah Balai Taman Nasional yang mengelola jalur pendakian di Indonesia, juga sudah mengeluarkan edaran peringatan. Mulai dari waspada cuaca ekstrim, ataupun penutupan terkait ekosistem dengan tenggat waktu yang berbeda.

Baca juga : Jonan: Wujud Keberpihakan Pemerintah Pada Rakyat

Saat ini, tercatat lima gunung ditutup untuk aktivitas pendakian. Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Jawa Tengah, ditutup mulai Minggu (30/12/2018) hingga waktu yang belum ditentukan. Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat, ditutup selama 3 bulan, mulai 1 Januari s.d 31 Maret 2019. Jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditutup mulai Selasa (1/1) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Jalur pendakian Gunung Prau, Jawa Tengah, ditutup selama 3 bulan, mulai dari 6 Januari s.d 5 April 2019. Gunung Semeru di Jawa Timur, ditutup secara total mulai 3 Januari 2019 sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.