Dark/Light Mode

Kebiasaan, Mau Puasa Sembako Naik

Kamis, 7 Maret 2024 07:45 WIB
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/02/2024). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/02/2024). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Sebanyak 71 persen dari pengguna media sosial sepakat bahwa kenaikan harga beras menjadi yang paling meresahkan

Ekonom Senior Indef Aviliani mengatakan, kenaikan harga beras pada Februari 2024 mencapai 18,41 persen secara tahunan. Di sisi lain, kenaikan upah minimum tidak sampai dua digit. Kondisi itu membuat masyarakat resah. Karena pendapatan tak bertambah sementara pengeluaran makin banyak.

“Makanya orang yang tadinya kelas menengah bisa jadi hampir miskin, orang hampir miskin jadi orang miskin,” kata Aviliani.

Baca juga : Firman Soebagyo: Saya Heran Di Mana Kecurangannya Ya...

Menurut Aviliani, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga pangan melonjak signifikan. Adanya Pemilu dianggap telah mengakselerasi peningkatan permintaan beras untuk dibagi-bagi. Kemudian ada El-Nino yang menimbulkan gagal panen dan penurunan produksi pangan sehingga mempengaruhi kenaikan harga. Apalagi, rantai distribusi pangan di Indonesia juga dianggap terlalu panjang sehingga banyak tengkulak atau spekulan yang memanfaatkan kondisi stok yang terbatas untuk mengeruk keuntungan.

Lonjakan permintaan jelang Ramadan dan Idulfitri dianggap menjadi siklus tahunan. Karena itu, dia menekankan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan yang antisipatif untuk menghadapi kondisi serupa. “Ini selalu terjadi maka kebijakan sudah harus berubah,” ucapnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengumpulkan para kepala daerah gubernur dan walikota/bupati dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa & Idul Fitri 2024 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/2024). Dalam pidatonya, Tito meminta Pemda melakukan langkah-langkah antisipasi jelang Puasa dan Lebaran. Pasalnya, harga pangan bisa naik hingga langka saat momen Ramadan dan Idul Fitri.

Baca juga : Timnas AMIN Ungkap Anies Mampu Kendalikan Parpol

“Satu-satunya mungkin yang akan rawan ketika harga-harga naik atau langka barangnya, ini perlu kita jaga,” kata Tito.

Karena itu, ia minta para kepala daerah mengecek harga pangan di pasaran, mengecek stok Bulog, dan segera melakukan koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah. “Ini cara bagaimana kita menjaga inflasi tetap terjaga di angka yang kita inginkan dengan kekompakan kita bersama,” tutur Tito.

Mantan Kapolri itu mengatakan, setidaknya ada lima komoditas yang sudah terlihat naik. Kelima komoditas itu adalah beras, cabe merah, minyak goreng, telor dan daging ayam.

Baca juga : Menag: Jaga Toleransi

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 7 Maret 2024 dengan judul Kebiasaan, Mau Puasa Sembako Naik

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.