Dark/Light Mode

Netizen Kecewa THR Dikenai Pajak

Waduh, Uang Belanja Lebaran Bakal Kurang

Minggu, 31 Maret 2024 07:25 WIB
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti. (Foto: Istimewa)
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Jumlah spending di hari Lebaran pasti lebih kecil dari yang seharusnya. Ini akan berdampak pada tingkat konsumsi masyara­kat di hari raya,” cetusnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengusulkan, THR tidak dimasukkan sebagai objek pajak. Sebab, THR bukan pendapatan seperti halnya gaji.

“THR jangan dikenakan pa­jak. Itu bukan pendapatan. Kalau di negara-negara Eropa, THR itu seperti uang liburan musim pa­nas, diberikan kepada masyara­kat sebagai bentuk tunjangan negara,” jelas Esther.

Baca juga : Beringin Cari Pendamping Airin

Di media sosial X, netizen ramai mengecam ketentuan yang menyebabkan THR dikenai pa­jak. Pasalnya, THR merupakan anggaran yang dikhususkan untuk belanja Lebaran. Jika berkurang atau dikenai pajak, belanja terpaksa dikurangi juga.

Akun @hana3ru yang men­gaku senang mendapatkan THR dari kantornya berubah menjadi kesal lantaran adanya pajak.

“Baru tahun ini aku takut da­pet THR. Semua ini gara-gara sistem pajak baru. Udah kena per bulan gede, di akhir tahun masih gede aja,” keluhnya.

Baca juga : DPR Ajukan Anggaran Sebesar Rp 9,25 Triliun

Akun @ilhammuzakki juga waswas sejak mendengar adanya aturan baru soal pajak peng­hasilan. Terbukti, gaji dan THR dikenai pajak secara bersamaan, sehingga jumlah potongan cu­kup besar.

“Kemarin sempat mikir, su­paya pajak bulan ini nggak tiba-tiba gede, gaji dan THR dibayar terpisah saja. Beda sehari gitu. Yang gaji tetep kena TER-nya, kayak bulan-bulan sebelumnya. Yang THR, ya kena pajak THR. Ini malah seakan-akan punya penghasilan 2 kali lipat,” ucapnya.

Akun @PilahPilihPilah tidak kalah geram. Dia menyatakan, THR yang dikenai pajak bikin sakit hati, karena kebutuhan belanja Lebaran cukup besar.

Baca juga : Gen Z Kudu Dilibatkan Kerek Ekonomi Digital

“Gaji dan bonus okelah dike­nai pajak. Tapi, kalau THR kena pajak, itu bikin sakit hati,” tegasnya.

Senada, akun @habibnurh mengatakan, semakin besar THR, semakin besar juga pajaknya. Hal ini membuat para pekerja atau karyawan, kecewa berat.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 31 Maret 2024 dengan judul Netizen Kecewa THR Dikenai Pajak, Waduh, Uang Belanja Lebaran Bakal Kurang

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.