Dark/Light Mode

Pertama Ke Senayan

Disapa Mas Menteri, Nadiem Masih Kaku

Kamis, 7 November 2019 06:41 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Senayan, Rabu (6/11). (Foto: Patra Rizki Syaputra/Rakyat Merdeka)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Senayan, Rabu (6/11). (Foto: Patra Rizki Syaputra/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Nadiem berkomentar singkat. “Saya senang mendengarnya,” kata Nadiem, tersenyum. Nadiem mengaku terus terang masih gugup dalam rapat ini. Karena baru pertama kali masuk ke gedung DPR, “Jadi mohon maaf jika masih gerogi,” kata Nadiem. Pimpinan sidang terlihat tersenyum mendengar pengakuan itu.

Tapi kegugupan Nadiem hanya sebentar. Saat presentasi, jiwa profesionalnya sudah keluar. Sudah lancar bicara hanya dengan bantuan selembar kertas. Di sana ada 5 program kerja, turunan dari visi presiden menciptakan SDM unggul.

Baca juga : Menteri Tito Ajak Komisi II Realisasikan Visi-Misi Presiden

Lima program itu adalah pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan teknologi.

Satu per satu program kerja itu ia jelaskan tanpa teks. Singkat padat dan jelas. Pemaparan yang singkat itu rupanya berkesan di hati anggota DPR. Usai pemaparan, Nadiem mendapat tepuk tangan meriah dari hadirin. Dalam rapat ini, Nadiem bercerita mengenai penunjukan sebagai Mendikbud. Kenapa ditunjuk jadi Mendikbud? Nadiem mengaku tak tahu pasti.

Baca juga : KPK: Kami Sangat Senang Diawasi, Tapi...

Tapi, kata dia, mungkin karena beberapa hal. Setahun terakhir ini, ia mengaku, sering berdiskusi dengan Jokowi dan memberi masukan terkait SDM masa depan, teknologi, dan bagaimana menghadapi revolusi 4.0.

Dari diskusi itu juga diketahui Jokowi ingin ada inovasi dalam dunia pendidikan. Dan ingin ada lompatan. Alasan terakhir, usia mewakili milenial. Kenapa saya menerima menteri? Karena jabatan mendikbud memajukan dan mengharumkan nama Indonesia. Alasan lainnya, lantaran ia menyukai bidang yang sulit dan rumit.

Baca juga : Prestasinya Maksimalkan Kontroversi Minimalkan

Rapat pun ditutup pukul 4.30 sore karena harus rapat dengan Menko PMK Muhadjir Effendy. Dalam penutupnya, Nadiem mengaku, hanya pendidikan yang membuatnya ingin bergabung dengan pemerintahan. Karena pendidikan merupakan kunci masa depan bangsa. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.