Dark/Light Mode

Di Sentul, Monardo Kasih Wejangan Bencana Kepada 70 Perwira TNI

Senin, 11 November 2019 19:10 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo  saat memberi materi Kebijakan Dalam Penanggulangan Bencana kepada 70 Perwira TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/11). (Foto:Humas BNPB)
Kepala BNPB Doni Monardo saat memberi materi Kebijakan Dalam Penanggulangan Bencana kepada 70 Perwira TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/11). (Foto:Humas BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memberikan materi soal kebijakan dalam penanggulangan bencana kepada 70 perwira TNI yang menjadi peserta pada pelatihan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana BNPB, Gedung INA-DRTG Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/11).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu meminta agar sinergi antara BNPB dan TNI dapat lebih dimaksimalkan lagi, khususnya dalam rangka penanggulangan bencana, baik pada saat prabencana, masa tanggap darurat hingga pasca bencana.

Apa yang dikatakan Doni tersebut mengacu pada butir-butir pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 7 ayat 2 yang mengatur tentang Operasi Militer Selain Perang, yakni membantu menanggulangi bencana alam, membantu pengungsian dan tentang pemberian bantuan kemanusiaan lainnya.

Baca juga : India Kasih Korting Bea Sawit

Dengan adanya landasan hukum yang mengatur hal tersebut, Doni berharap  agar prajurit secara langsung memberikan pertolongan kepada masyarakat terdampak bencana tanpa harus menunggu instruksi  pimpinannya. 

Memberikan pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana harus menjadi prioritas utama tugas prajurit TNI di manapun ditugaskan. Seorang prajurit TNI yang sejati harus bisa mengutamakan hal itu dalam setiap tugasnya.

"Tentara tidak bisa hanya tinggal di barak, tentara tidak hanya bisa menunggu perintah dari atasan, panggilan jiwa kalian harus selalu berada di depan ketika rakyat jadi korban bencana. Itulah TNI, " kata  Doni dihadapan peserta perwira yang terdiri dari TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU), TNI Angkatan Darat (AD) dan sejumlah staf lainnya. 

Baca juga : Menteri Sosial Kasih Penghargaan Dua Pelopor Perdamaian

Selain itu, Doni juga menekankan bahwa pencegahan, mitigasi bencana dan kesiapsiagaan harus menjadi salah satu program TNI ke depannya. Sebab, Indonesia ini menjadi supermarket bencana terlengkap di dunia. 

Artinya, masyarakat masih memiliki potensi untuk terpapar bencana. Oleh sebab itu, mulai hari ini TNI harus mampu menjadikan tiga hal tersebut sebagai bagian dari tugas dan fungsi.

Doni pun meminta agar prajurit TNI dapat meniru apa yang menjadi capaian prestasinya terhadap pelestestarian lingkungan, yakni program Citarum Harum. Doni menggambarkan bahwa kesuksesan itu tak lepas dari kebersamaan TNI yang hadir di tengah masyarakat dan bersama-sama merasakan apa yang menjadi kesehariannya. 

Baca juga : Gandeng KKP, BRI Tingkatkan Literasi Keuangan Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan

Mantan Danjen Paspampers itu optimis bahwa dengan cara itulah, maka cara pandang masyarakat bisa sejalan dengan program-program yang lebih baik untuk lingkungan dan kehidupan bersama.

"Mengubah perilaku masyarakat bersama TNI. Ujung tombaknya adalah tentara. Kalau tidak mau peduli, kita akan tenggelam sendiri," tambah Doni.

Diketahui, pelatihan yang diselenggarakan BNPB bersama Kodiklat TNI berlangsung pada 11-15 November 2019. Kegiatan pelatihan tersebut, akan diikuti oleh 142 orang peserta, tenaga pendukung 70 orang, dosen 12 orang, penyelenggara 41 orang dengan fasilitas penunjang dan logistik yang disiapkan oleh Pusdiklat BNPB. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.