Dark/Light Mode

Potensi Zakat Umat Rp 327 Triliun Per Tahun

Baznas Didorong DPR Bisa Bangunkan Raksasa Tidur

Selasa, 28 Mei 2024 07:15 WIB
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi VIII DPR mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) lebih mengoptimalkan potensi penerimaan zakat untuk kegiatan kemanusiaan. Sebab, dari potensi zakat sebesar Rp 327 triliun, yang masuk melalui Baznas baru mencapai Rp 32 triliun.

ANGGOTA Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq menga­takan, potensi zakat kita sekitar Rp 327 triliun yang menjadi tantangan ke depan.

“Kalau hari ini baru Rp 32 triliun, dengan asumsi kenaikan Rp 40 triliun, maka masih ­sangat terbuka lebar manfaatnya. Bagaimana caranya potensi zakat itu bisa membangunkan posisi raksasa tidur kita,” kata dia di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Maman mendorong agar potensi penerimaan zakat yang ­sangat besar ini dapat dioptimalkan melalui Baznas. Di antara­nya melalui kegiatan sosialisasi dan promo tentang pentingnya zakat melalui Baznas, Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan lainnya.

“Bagaimana caranya kita melibatkan semua Baznas- itu koordinasi, termasuk cara-cara mempromosikan dan sebagai­nya,” usulnya.

Baca juga : BUMN Pangan Didorong Bidik Pasar Ikan Swedia

Maman menuturkan, optimali­sasi lembaga-lembaga zakat ini bisa terjadi jika terjadi koordinasi yang baik dengan Baznas.

“Kata kuncinya adalah kooordinasi antara baznas-baznas daerah dan LAZ itu penting sehingga bisa mengoptimalkan potensi zakat itu,” sambungnya.

Berikutnya, lanjut politisi Fraksi PKB ini, optimalisasi penerimaan zakat melalui media sosial (medsos) atau digital. Baznas sebenarnya telah ber­upaya menarik donasi zakat ini melalui medsos atau aplikasi. Hanya saja, tampilan aplikasi tersebut belum menarik untuk menggugah masyarakat untuk berzakat.

“Saya kemarin mencoba pada Ramadan membayar zakat dan mengajak teman-teman membayar zakat. Lalu mereka bertanya aplikasi mana, ternyata yang mereka plih adalah aplikasi menarik. Jujur saja, salah satu yang dianggap menarik adalah NU Online,” ujarnya.

Hanya saja, ketika dia bertanya siapa yang telah membayar zakat lewat aplikasi Baznas, ternyata menurut mereka kurang aplikatif. Metode pengisian pembayaran zakat di aplikasi Baznas ini ternyata betul-betul kayak formulir manual, sehingga harus lebih dahulu mewajibkan pembayar zakat untuk menulis dan sebagainya.

Baca juga : Airlangga Minta CNGR Dukung Energi Baru RI

“Tentu ini menjadi tantangan bagaimana caranya aplikasi zakat lewat aplikasi ini bisa menjadi lebih menarik, lebih tertantang dan melibatkan milenial,” usulnya.

Dia juga menyambut baik rencana mengajak DPR mendukung Baznas masuk ke dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hanya saja, masuknya perusahaan swasta dan BUMN ke Baznas ini seluruhnya tergantung kepada kesadaran dari perusahaan yang bersangkutan. Apalagi dia ­menemukan beberapa perusahaan juga biasanya memiliki lembaga amil zakat tersendiri.

“Seperti Pertamina punya LAZ-nya sendiri dan lain sebagainya. Padahal kalau kita bareng-bareng lewat satu institusi bernama Baznas itu, akan terlihat kekuatan besar ekonomi umat Islam itu dan ini menjadi hal yang penting,” bilangnya.

Dia juga mendorong Baznas untuk bekerja melalui program-program dan kegiatan yang produktif. Sebab dia melihat porsi untuk kegiatan ekonomi masih tergolong rendah, masih di bawah 20 persen, sementara kita masih ngomong bencana, kemanusiaan, dan lain seba­gainya.

“Kita harusnya lebih membangun produktivitas. Dulu Khalifah Umar Bin Abdul Azis punya prinsip bahwa orang yang menerima zakat hari ini, mereka harus menjadi orang yang justru nanti menjadi pemberi zakat,” ujarnya.

Baca juga : Yuk Kita Ke Pulau Seribu, Destinasinya Keren Lho...

Sementara, anggota Komisi VIII DPR Obon Tabroni menilai, program-program Baznas yang ada saat ini semuanya merupakan program unggulan dan hampir seluruhnya merupakan persoalan umat.

Program tersebut, antara lain tentang kemanusiaan, bencana-bencana alam, bahkan masuk ke bidang kesehatan di ­mana pasien-pasien yang tidak ­ter-cover BPJS, oleh Baznas di-support.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.