Dark/Light Mode

Fasilitas Canggih, Pusat Persemaian Mentawir Produksi 15 Juta Bibit Per Tahun

Selasa, 4 Juni 2024 13:11 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Pusat Persemaian Mentawir, Selasa (4/6). Foto: Instagram/siti.nurbayabakar
Presiden Jokowi saat meresmikan Pusat Persemaian Mentawir, Selasa (4/6). Foto: Instagram/siti.nurbayabakar

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan pusat persemaian skala besar Mentawir di Kalimantan Timur (Kaltim) adalah arahan dari presiden Jokowi untuk mewujudkan smart forest city di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pusat persemaian skala besar Mentawir tersebut diresmikan oleh presiden Jokowi hari ini, Selasa (4/6), puncak acara dari rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Dunia 2024, yang berlangsung sejak 5 Mei hingga 5 Juli 2024. 

"Hadirnya pusat persemaian skala besar Mentawir ini atas arahan yang terhormat Bapak Presiden," ujar Siti Nurbaya.

Pusat persemaian ini, sebutnya mencakup area seluas 120 hektar, dengan 30 hektar digunakan sebagai pusat produksi bibit dan 90 hektar lainnya dipersiapkan untuk plasma nutfah nasional. Diharapkan, dapat memenuhi penyediaan bibit-bibit berkualitas untuk program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).

Baca juga : Klaim Kesehatan Naik 20 Persen, Generali Beri Proteksi Ke 10.000 Pelari Borobodur Marathon 2024

Pembangunan ini dimulai pada akhir 2022 dan selesai pada Desember 2023, dengan kapasitas produksi mencapai 15 juta bibit per tahun. 

"Sampai saat ini, telah diproduksi sekitar 8 juta bibit dan didistribusikan sekitar 4,9 juta bibit," tambah Menteri Siti.

Jenis bibit yang diproduksi di Mentawir meliputi tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman HHBK, tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa. 

Bibit-bibit ini dimanfaatkan untuk rehabilitasi lahan di wilayah IKN, penanganan lahan kritis rawan bencana, dan pemulihan ekosistem di Kalimantan Timur. 

Baca juga : Apresiasi Kinerja Di 2023, Pupuk Kaltim Beri Reward 15 Distributor Ritel Terbaik

"Ini menjadi salah satu pendukung kunci bagi upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai Smart Forest City," jelasnya.

Pusat persemaian ini juga dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti production house, mother plant house, germination house, dan open growth area. 

"Produksi bibit sudah dilengkapi dengan mesin pengisi media ke dalam paperbag atau polyback," terangnya.

Sistem otomatisasi berbasis komputer digunakan untuk penyiraman bibit, sementara shading net digunakan untuk mengatur intensitas sinar matahari. 

Baca juga : Menteri ESDM Rayu Perusahaan Belanda

Selain itu, terdapat juga embung dengan kapasitas tampung air 160.000 m³ yang didukung oleh solar panel dan genset.

Proyek ini, sebut Menteri City merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan BUMN. 

Pusat persemaian skala besar Mentawir ini menghabiskan total anggaran sekitar 21 juta dolar AS atau Rp 340 Miliar (kurs Rp 16.234).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.