Dark/Light Mode

Industri Tekstil Sedang Krisis

Tahun Ini, 13.800 Pekerja Kena PHK Lagi

Sabtu, 15 Juni 2024 07:25 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. (Foto: Humas Kemnaker)
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. (Foto: Humas Kemnaker)

 Sebelumnya 
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana men­gakui, sejumlah pabrik tekstil melakukan PHK kepada kary­awannya. Menurut dia, peru­sahaan tekstil tengah berda­rah-darah menghadapi situasi anjloknya pesanan, sementara pemerintah tak kunjungmengu­curkan bantuan.

“Saat ini, pengusaha banyak yang pasrah. Jadi, sebaiknya jangan salahkan pengusaha, jika banyak yang memberhentikan para pekerjanya,” ujar Danang.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta juga mengakui, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) lokal mengalami kondisi krisis. Beberapa pen­gusaha sudah melakukan penu­tupan pabrik hingga ada yang terpaksa gulung tikar.

Baca juga : Warga Wijaya Ngeluh Bising Dan Bikin Macet

“Saat ini, trendnya sudah bukan PHK, tapi menutup pabrik. Situasi di industri ini akan terus berlang­sung, selama pemerintah masih mempertahankan kebijakan yang pro importir,” tegas dia.

Di media sosial X, netizen prihatin dengan gelombang PHK yang melanda industri tekstil. Terlebih, saat ini makin susah cari kerja, dan produk tekstil impor semakin menguasai pasar dalam negeri.

Akun @bimbimbap891 mengaku sedih banyaknya pekerja yang di-PHK. “Belum lama ini, 13 ribu orang kena PHK dari pabrik tekstil. Bagaimana orang-orang pada survive, nyari pekerjaan baru susah, dan yang nganggur jumlahnya banyak,” cuitnya.

Baca juga : Italia Vs Albania, Gli Azzurri Ngarep Pertahankan Gelar

Akun @Subofamily menilai, PHK bagi pekerja industri tekstil sangat memberatkan. Padahal, kata dia, upah mereka paling rendah dibanding industri lain. “Kenyataannya, pabrik tetap gulung tikar meski buruh tekstil dibayar murah. Semoga pabrik yang masih ada dan beroperasi, bisa sustain. Semoga yang kena PHK dapat kerjaan yang lebih layak,” harapnya.

Akun @Flankerchan menyesalkan banyaknya PHK dan penutupan pabrik tekstil. “Aduh... Makin susah aja cari kerja, banyak Gen-Z sama rekan segenerasi gue yang masih struggle nyari kerja, sekarang ketambahan korban PHK pabrik tekstil,: keluhnya.

Sementara itu, akun @pak­mul6334 mendesak pemerintah melindungi industri tekstil dalam negeri, dan membatasi impor produk tekstil. “Pemerintah jan­gan memanjakan orang-orang yang pro impor. Yang rugi, in­dustri dalam negeri, sampai PHK karyawan. Ini sudah kejadian di sektor tekstil,” cetusnya.

Baca juga : Gim 4 Final NBA 2023-2024, Mavericks Di Ujung Tanduk

Akun @Mandumiu27 men­gatakan, serbuan produk tekstil impor, terjadi sejak 10 tahun lalu. Namun, menurut dia, tidak ada upaya dari pemerintah, un­tuk memproteksi produk tekstil dalam negeri.

“Gejala ini sudah ada sejak 10 tahun lalu, tapi pemerintah nggak menangani secara serius. Belum lagi, produk tekstil impor ilegal membludak di pasaran, ending-nya pabrik lokal pada bangkrut dan PHK karyawan,” sentilnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu, 15 Juni 2024 dengan judul Industri Tekstil Sedang Krisis, Tahun Ini, 13.800 Pekerja Kena PHK Lagi

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.