Dark/Light Mode

Temui Mahfud MD, Menteri Siti Lapor Soal Penanganan Karhutla

Jumat, 29 November 2019 20:55 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (Foto: DNU/Rakyat Merdeka)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (Foto: DNU/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar menyambangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jumat (29/11). "Saya datang karena mau laporan soal kebakaran hutan. Itu saja," ujarnya.

Menteri asal Nasdem tersebut tiba pukul 12.58 WIB. Dengan berbatik biru, Siti yang turun dari mobil Alphard berplat nomor B 1186 RFS langsung bergegas masuk ke dalam gedung kantor Kemenko Polhukam.

Usai menggelar pertemuan tertutup dengan Menko Polhukam Mahfud MD, yang berlangsung sekitar 10 menit, Siti kembali menjelaskan, tujuan kedatangannya hanya untuk melapor tentang situasi kebakaran hutan dan lahan secara keseluruhan sejak 2015, 2016, 2017, 2018, dan tentang posisi Menko Polhukam dan Menko Perkonomian dalam inpres No 11 tahun 2015 tentang kebakaran hutan.

Baca juga : Taspen Borong Penghargaan Digital

"Tadi saya juga melaporkan soal kondisi kebaruan selama periode 2015-2019 dan juga beberapa kelemahannya. Saya melaporkan hal itu juga karena sudah bertemu dengan beberapa Gubernur terutama di Kalimantan, dan ada beberapa ide yang baik yang saya dapat dari daerah," katanya.

Siti lantas menjelaskan, kebaruan itu sendiri merupakan penetapan kondisi siaga darurat. Jadi, kalau sebelumnya hanya tanggap darurat yang artinya setelah masuk tahap darurat maka kebakaran baru ditangani, kebaruan langsung menekankan pada dimensi pencegahan.

"Pencegahannya mulai dari sisi monitoring cuaca, memonitor hotspot dengan sistem android, dan memperkuat patroli. Tapi memang, upaya penanganan yang telah kita lakukan masih perlu disempurnakan. Makanya minggu depan kita akan bikin rapat koordinasi dengan dipimpin kedua menko," tuturnya.

Baca juga : KPK Minta Ditjen Pajak Laporkan Perusahaan Nakal

Terkait ancaman kebakaran hutan hingga akhir tahun nanti, Siti mengatakan bahwa ancamannya sangat kecil. Hal itu dikarenakan musim kemarau sudah hampir berakhir.

"Contohnya di Sumatera Selatan, ancaman kebakaran hutan di sana sangat kecil karena disana sudah sering terjadi hujan. Jumlah hotspotnya sekarang tinggal 30-an dari biasanya paling sedikit sampai 1.100-800," ujarnya.

Untuk kawasan Riau, Siti mengatakan, ancaman Karhutla selama tiga minggu terakhir sudah nyaris tidak ada. Begitu dengan kondisi yang ada di Kalimantan Tengah. Jumlah Hotspot di sama selama sepekan terakhir selalu nol. "Kalau hotspot di Kalimantan Timur masih ada naik sedikit, satu atau dua. Tapi akan Kita ikutin terus," ujarnya. [DNU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.