Dark/Light Mode

Bersikap Ksatria

Anies Tetap Babak Belur

Kamis, 2 Januari 2020 07:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (tengah) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memantau banjir Jabodetabek melalui udara, kemarin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (tengah) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memantau banjir Jabodetabek melalui udara, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Anies Baswedan tak mau menyalahkan siapa pun terkait banjir, kemarin. Gubernur DKI Jakarta itu siap bertanggung jawab. Namun, sikap ksatria Anies itu tak membuat cacian dan makian terhadapnya berkurang. 

Sebaliknya, Anies terus dibully. Sejak pagi hingga sore kemarin, Anies wara-wiri keliling Jakarta. Pagi-pagi, mantan Mendikbud itu meluncur ke Pintu Air Manggarai, memantau debit air. 

Saat itu, ketinggian air sudah mendekati level Siaga I. Anies yang mengenakan jas hujan warna merah langsung menginstruksikan jajarannya segera datang ke kantor kelurahan dan bekerja di bawah koordinasi Lurah untuk mengevakuasi warga. 

Dia menyebut, seluruh fasilitas perkantoran, juga sekolah di DKI Jakarta disiapkan untuk lokasi pengungsian, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya. 

Instruksi itu ia rekam lalu disebar ke seluruh jajaran, juga diunggah di akun media sosial miliknya. Dari sana, Anies bergegas meluncur ke kawasan Cipinang Melayu. 

Baca juga : Naik Heli, Kepala BNPB dan Anies Pantau Banjir

Hujan masih turun saat Anies tiba di lokasi. Cipinang Melayu adalah salah satu lokasi yang terkena dampak banjir paling parah. Di kawasan paling bawah, ketinggian air di sini bisa mencapai telinga orang dewasa. 

Warga menyelamatkan diri di lantai dua rumahnya masing-masing. Di sini, Anies memantau jajarannya yang dibantu SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan proses evakuasi kepada 100-an warga yang terjebak di rumahnya masing-masing. 

Sebanyak 10 perahu karet diturunkan untuk membantu proses evakuasi. Anies lalu meninjau tanggul di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.Ia ikut menyemangati jajarannya yang sedang menambal tanggul yang jebol. Kepada wartawan, Anies kembali menegaskan sikap Pemprov DKI yang siap bertanggung jawab. 

“Kami respons cepat, kami bantu tangani. Pada saat ini kami tidak mau menyalahkan siapapun dan apapun. Sekarang, saatnya memastikan warga selamat dan terlindungi,” kata Anies. 

Anies menegaskan, prioritasnya saat ini adalah mengevakuasi warga yang terkena banjir. Sehingga tidak ada korban.“Tidak ada saling menyalahkan paa fase ini. Tidak usah menyalahkan orang pada fase ini. Prioritas saat ini seluruh warga Jakarta terselamatkan,” kata Anies. 

Baca juga : Dika Kuswardani Kuasai Lini Tengah di Garuda Select

Sekitar pukul 2 siang, Anies lalu memantau banjir di Jakarta menggunakan helikopter. Ia tidak sendirian. Anies ditemani oleh Menteri Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. 

Anies beserta Basuki dan Doni berangkat dari kantor BNPB di Jaktim dan terbang dari lapangan Monas. Selama 20 menit rombongan memantau sejumlah titik banjir di Jakarta dari udara. 

Ketiganya melintasi ke sekitar 130 titik banjir seJabodetabek, terutama daerah-daerah yang terdampak banjir terparah di sekitar Sungai Ciliwung, Kali Krukut, Kali Sunter, dan Kali Grogol. 

Anies mengakui, banjir kali ini terbilang parah. Daerah yang sebelumnya tidak terkena banjir, kali ini ikut terendam. Total ada 4 warga DKI yang meninggal dunia. 

Sementara jumlah warga yang menggungsi mencapai 19.709 orang, yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tak bisa menutupi kekecewaannya usai meninjau banjir dari udara. 

Baca juga : Kemenhub Buka Posko Natal dan Tahun Baru

Menurut dia, salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah belum maksimalnya normalisasi Sungai Ciliwung. Normalisasi baru dikerjakan 16 kilometer (km) dari total panjang 33 km. 

Basuki mengungkapkan, daerah di sekitar wilayah sungai yang sudah dinormalisasi terlihat tidak tergenang banjir sama sekali, namun kondisi ini berbeda jauh dengan wilayah yang belum dinormalisasi. 

Sikap dan aksi Anies itu ternyata tak terlalu berpengaruh bagi warganet. Di medsos, Anies layak mendapat kritikan. Tengok saja daftar trending topic yang nangkring seharian kemarin. 

Tujuh dari 10 daftar trending topic berkisar tentang banjir Jakarta. Sebagian isinya berupan hujatan kepada Anies.Kritikan itu misalnya disampaikan oleh akun @yusuf_dumdum. Dia membuka kicauannya dengan takbir.“Sebelumnya belum pernah banjir dan baru pertama kali ini Tanah Kusir banjir. Padahal gubernurnya sudah seiman, rendah hati, tidak ujub takabur merasa sudah banyak berbuat,” cuitnya. 

@FerdinandHaean2 mengatakan, Anies pantas dikritik karena tidak siap mengantisipasi banjir yang sudah rutin datang. Akun @mkusumawijaya menjelaskan bahwa intensitas hujan yang mengguyur Jakarta pada Selasa sore hingga Rabu siang kemarin sangat tinggi.“Hujan semalam itu sekitar 15 persen dari jatah hujan setahun Jakarta, sekitar 22 persen jatah tertinggi bulan Januari yang pernah tercatat,” kicaunya. [BCG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.